Jakarta, tjahayatimoer.net - Kedutaan Besar RI di Bangkok bekerja sama dengan Universitas Thammasat menggelar “Indonesian Day”, Jumat, untuk memperdalam pemahaman generasi muda Thailand mengenai sejarah hubungan kerja sama Indonesia-Thailand sekaligus mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.
Kegiatan bertema “Turning Challenges into Opportunities” itu terselenggara dalam rangka menyambut 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Thailand tahun ini dan diikuti sekitar 120 dosen dan mahasiswa dari Universitas Thammasat, Universitas Srinakarinwirot, Universitas Naresuan Pitsanulok, Universitas Prince of Songkhla kampus Pattani, Universitas Rajabhat Nakorn Pathom, Universitas Songkhla Rajabhat dan Universitas Phra Somdej.
“Kemiripan budaya kedua negara baik dalam hal seni, musik, makanan dan kostum tradisional kiranya dapat menjembatani masyarakat kedua negara yang memiliki latar belakang berbeda serta menumbuhkan rasa saling menghormati," kata Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Thailand merangkap UN-ESCAP, Rachmat Budiman dalam siaran pers KBRI Bangkok di Jakarta, Jumat.
Rachmat menggarisbawahi capaian kerja sama Indonesia-Thailand sekaligus mengajak generasi muda Thailand untuk berkontribusi dalam memperkuat kerja sama pendidikan dan kebudayaan, khususnya dalam kerangka people-to-people contact yang dapat mempererat hubungan persahabatan kedua negara.
Sementara itu, Rektor Universitas Thammasat, Prof. Gasinee Witoonchart menyampaikan terima kasih kepada KBRI Bangkok karena telah memilih mereka sebagai tempat untuk memulai perayaan peringatan ke-75 tahun hubungan diplomatik.
Acara tersebut terbagi dua sesi, yang pertama seminar “Strengthening people-to-people contact in the Framework of International Cooperation between Indonesia and Thailand Through Education and Culture”.
Hadir sebanyak tiga narasumber yakni Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI, Cyti Daniela Aruan, Chair of Centre for South-east Asian Studies, Assistant Professor Onanong Thippimol dari Universitas Thammasat dan Director of Graduate Program in Thai and Asian Music, Assistant Professor Surasak Jamnongsarn dari Universitas Srinakarinwirot.
Pada kesempatan itu, mahasiswa Thailand juga diajak untuk mempelajari kekayaan budaya Indonesia melalui empat workshop yaitu kelas angklung, wayang kulit, tari dan kelas memasak dadar gulung. Selain kelas memasak dadar gulung, KBRI Bangkok juga menyajikan berbagai sajian Nusantara sebagai upaya mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia,.
Setelah mempelajari materi, mahasiswa dari masing-masing kelas membawakan lagu “Bengawan Solo” dan lagu Thailand berjudul “Sing Khong” dan menampilkan Tari Sluku Sluku Bathok, menurut pernyataan KBRI.
Adapula tari tradisional Indonesia yaitu Tari Legong Bapang Saba yang dibawakan Oky Bima Reza Afrita dan pembacaan puisi dari mahasiswa Thailand yang mempelajari Bahasa Indonesia.(red.Al)
0 Komentar