Harus pintar membagi waktu Mbak Ita mengaku berupaya melakukan yang terbaik di setiap aktivitas. Termasuk saat harus meluangkan waktunya untuk perkuliahan dan menyelesaikan tugas sebagai Wali Kota Semarang hingga ibu rumah tangga. "Tentunya untuk mendapatkan yang terbaik butuh pengorbanan. Kita harus bisa memilah dan memilih. Seperti pada saat posisi bekerja berarti harus first priority di pekerjaan yang kita diberikan amanah, kemudian second priority itu sekolah atau kuliah dan sekaligus dengan dibarengi peran sebagai ibu rumah tangga. Pastinya ada waktu yang berkurang, juga waktu tidur yang berkurang. Intinya harus pintar membagi waktu," papar Mbak Ita, dikutip dari laman Undip, Sabtu (27/4/2024). Menurut dia, yang terpenting banyak belajar dengan senior-senior, yakni para pengajar ataupun dosen kita. "Saya juga tidak malu untuk belajar dengan Bambang Pramusinto yang menjabat sebagai kepala dinas sekaligus karena beliau tim saya, atau belajar dengan teman-teman kita dan mungkin kalau di kantor belajar dengan staf kita atau eselon II. Tidak merasa kalau kita ini orang paling pintar dan banyak belajar dari referensi, banyak jurnal, dan lainnya," papar Mbak Ita.
Menjalin networking Baginya, saat diwisuda, dirinya tidak hanya sekadar memindahkan tali kicir ke kanan kemudian menerima ijazah saja. Tetapi, bagaimana kita menjalin networking, bagaimana menjalin komunikasi sehingga nantinya kita bisa menjadi alumni yang berkontribusi luar biasa. Dia menambahkan, saat prosesi wisuda disebutkan pula ranking-ranking Undip yang sudah mendunia, bahkan untuk Prodi Administrasi Publik masuk ranking ke-24 se-Asia. Hal ini terbukti Undip sebagai tolak ukur bahwa Universitas Diponegoro sebagai satu universitas yang dibanggakan. "Kemudian juga bagaimana masyarakat di dunia pekerjaan bisa menerima alumni Undip," imbuhnya.
Mbak Ita menyampaikan untuk selalu bersemangat dan bersilaturahmi dengan teman-teman semua serta bisa berkolaborasi dengan semuanya. "Insya Allah alumni Undip bisa menjadi hebat dan berkontribusi nyata kepada Nusa dan Bangsa,” tutup Mbak Ita.(red.Al)
Menjalin networking Baginya, saat diwisuda, dirinya tidak hanya sekadar memindahkan tali kicir ke kanan kemudian menerima ijazah saja. Tetapi, bagaimana kita menjalin networking, bagaimana menjalin komunikasi sehingga nantinya kita bisa menjadi alumni yang berkontribusi luar biasa. Dia menambahkan, saat prosesi wisuda disebutkan pula ranking-ranking Undip yang sudah mendunia, bahkan untuk Prodi Administrasi Publik masuk ranking ke-24 se-Asia. Hal ini terbukti Undip sebagai tolak ukur bahwa Universitas Diponegoro sebagai satu universitas yang dibanggakan. "Kemudian juga bagaimana masyarakat di dunia pekerjaan bisa menerima alumni Undip," imbuhnya.
Mbak Ita menyampaikan untuk selalu bersemangat dan bersilaturahmi dengan teman-teman semua serta bisa berkolaborasi dengan semuanya. "Insya Allah alumni Undip bisa menjadi hebat dan berkontribusi nyata kepada Nusa dan Bangsa,” tutup Mbak Ita.(red.Al)
0 Komentar