Sukabumi, tjahayatimoer.net - Ribuan petani dari sejumlah desa di Kabupaten Sukabumi turut berburu diskon pupuk nonsubsidi yang dijual di Gudang Pupuk Penyangga (GPP) Lini III, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin (5/2/2024).
Para petani itu menukarkan kupon untuk mendapatkan dua jenis pupuk, yaitu pupuk urea nitrea dan pupuk NPK Phonska Plus.
Misbahudin (29), salah satu petani asal Kampung Kebon Kai, Desa Ciheulang Tonggoh salah satunya. Dia tersenyum semringah usai mendapatkan satu paket dua pupuk tersebut.
"Alhamdulillah sangat membantu, biasanya kan kalau saya beli ke toko pupuk NPK biasanya harganya Rp270 per 25 kilogram kalau nitrea biasanya harganya mencapai Rp340 per 50 kilogram," kata Misbah kepada detikJabar di lokasi.
Dia merasa bersyukur lantaran mendapatkan pupuk dengan harga murah. Pasalnya, kata Misbah, selama ini dia kesulitan mendapatkan pupuk untuk memenuhi kebutuhan menanam cabai dan timun seluas 1,5 hektare.
"(Selama ini) sulit banget, biasanya saya mendapatkan 3,5 kwintal, sekarang cuma 1 kwintal dapatnya. Yang subsidi mah mudah cuman yang non subsidi mahal. Hampir tiga tahun (kesulitan) baru sekarang dapat yang murah," ujarnya.
"Sekarang Alhamdulillah dengan uang Rp270 ribu dapat 50 kilogram. Kalau dihitung-hitung ya (pupuk) nitreanya kaya gratis lah, Alhamdulillah tasyakur bin nikmah," sambungnya.
Misbah mengatakan, dengan menghemat harga 40 persen, dia bisa mengalihkan uang untuk kebutuhan rumah tangga lainnya. Menurutnya, 50 kilogram pupuk itu biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan satu kali tanam.
"Ini biasanya satu karung untuk satu kali pemakaian. Alhamdulillah lebih hemat," kata dia.
Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid menambahkan, gebyar diskon pupuk nonsubsidi ini dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan. Pihaknya menyediakan 5.000 kupon dan 250 ton pupuk khusus untuk Kabupaten Sukabumi.
"Memang anggaran pupuk 2024 di seluruh Indonesia ini hanya tersedia 5,2 juta ton. Nah ini Alhamdulillah pemerintah berencana menambah anggaran itu 2,1 juta ton sehingga total sekitar 7,3 juta ton anggaran pupuk subsidi," kata Robby.
"Namun tambahan anggaran yang 2,1 juta ton itu mungkin di level pemerintah memerlukan waktu proses, nah kami dari produsen pupuk takut atau khawatir teman-teman petani kehilangan momen untuk menanam di musim tanam I ini. Oleh karena itu kami punya program diskon pupuk agar kekurangannya sementara bisa menggunakan pupuk nonsubsidi yang kami diskon," tambahnya.
Dia mengatakan, diskon potongan harga 40 persen ini berlaku sampai awal Maret 2024 dan disalurkan secara bertahap. Petani hanya perlu membawa kupon yang sudah dibagikan dan membawa fotocopy KTP.
"Ini sampai akhir bulan bahkan sampai awal Maret. Nanti kita tinjau ulang kalau memang animonya bagus, mungkin ada di review lagi selanjutnya," ucap dia.
Misbahudin (29), salah satu petani asal Kampung Kebon Kai, Desa Ciheulang Tonggoh salah satunya. Dia tersenyum semringah usai mendapatkan satu paket dua pupuk tersebut.
"Alhamdulillah sangat membantu, biasanya kan kalau saya beli ke toko pupuk NPK biasanya harganya Rp270 per 25 kilogram kalau nitrea biasanya harganya mencapai Rp340 per 50 kilogram," kata Misbah kepada detikJabar di lokasi.
Dia merasa bersyukur lantaran mendapatkan pupuk dengan harga murah. Pasalnya, kata Misbah, selama ini dia kesulitan mendapatkan pupuk untuk memenuhi kebutuhan menanam cabai dan timun seluas 1,5 hektare.
"(Selama ini) sulit banget, biasanya saya mendapatkan 3,5 kwintal, sekarang cuma 1 kwintal dapatnya. Yang subsidi mah mudah cuman yang non subsidi mahal. Hampir tiga tahun (kesulitan) baru sekarang dapat yang murah," ujarnya.
"Sekarang Alhamdulillah dengan uang Rp270 ribu dapat 50 kilogram. Kalau dihitung-hitung ya (pupuk) nitreanya kaya gratis lah, Alhamdulillah tasyakur bin nikmah," sambungnya.
Misbah mengatakan, dengan menghemat harga 40 persen, dia bisa mengalihkan uang untuk kebutuhan rumah tangga lainnya. Menurutnya, 50 kilogram pupuk itu biasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan satu kali tanam.
"Ini biasanya satu karung untuk satu kali pemakaian. Alhamdulillah lebih hemat," kata dia.
Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid menambahkan, gebyar diskon pupuk nonsubsidi ini dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan. Pihaknya menyediakan 5.000 kupon dan 250 ton pupuk khusus untuk Kabupaten Sukabumi.
"Memang anggaran pupuk 2024 di seluruh Indonesia ini hanya tersedia 5,2 juta ton. Nah ini Alhamdulillah pemerintah berencana menambah anggaran itu 2,1 juta ton sehingga total sekitar 7,3 juta ton anggaran pupuk subsidi," kata Robby.
"Namun tambahan anggaran yang 2,1 juta ton itu mungkin di level pemerintah memerlukan waktu proses, nah kami dari produsen pupuk takut atau khawatir teman-teman petani kehilangan momen untuk menanam di musim tanam I ini. Oleh karena itu kami punya program diskon pupuk agar kekurangannya sementara bisa menggunakan pupuk nonsubsidi yang kami diskon," tambahnya.
Dia mengatakan, diskon potongan harga 40 persen ini berlaku sampai awal Maret 2024 dan disalurkan secara bertahap. Petani hanya perlu membawa kupon yang sudah dibagikan dan membawa fotocopy KTP.
"Ini sampai akhir bulan bahkan sampai awal Maret. Nanti kita tinjau ulang kalau memang animonya bagus, mungkin ada di review lagi selanjutnya," ucap dia.
Terkait stok pupuk di Gudang Lini III Cibadak, pihaknya memastikan stok tersebut akan mencukupi hingga 6 sampai 8 minggu ke depan.
"Nah ini coba lihat keliling, penuh gudang kita. Jadi sebenarnya kalau kita di gudang ini lihat kanan kiri pupuk tersusun rapi dan di Sukabumi ini stok sudah kita siapkan 2.000 ton urea dan 2.700 ton NPK. Itu stok yang saat ini tersedia, cukup kurang lebih 6-8 minggu kebutuhan, kalau nanti diambil akan kita restock lagi," tutupnya.(red.al)
"Nah ini coba lihat keliling, penuh gudang kita. Jadi sebenarnya kalau kita di gudang ini lihat kanan kiri pupuk tersusun rapi dan di Sukabumi ini stok sudah kita siapkan 2.000 ton urea dan 2.700 ton NPK. Itu stok yang saat ini tersedia, cukup kurang lebih 6-8 minggu kebutuhan, kalau nanti diambil akan kita restock lagi," tutupnya.(red.al)
0 Komentar