Kediri, tjahayatimoer.net - Banyak masyarakat yang kini mulai mengonsumsi sayur organik. Walaupun harganya terbilang lebih mahal, minat terhadap sayur organik terus melonjak. Dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia, sayur organik dianggap lebih sehat dan ramah lingkungan. Meski demikian, perlu diingat bahwa tidak semua produk organik bebas dari residu. Kalau ada residu, sayur organik bisa berpotensi tidak sehat.
Meskipun sudah membeli sayur organik dengan selektif, tahapan proses pencucian sayur juga harus dilakukan dengan benar. Sayuran yang bertumpuk sebaiknya dicuci satu persatu dengan air mengalir dan menggunakan garam. Ini bertujuan untuk membantu membunuh hewan-hewan kecil seperti ulat yang menempel pada sayur.
Rahayu juga menekankan, konsumen sebaiknya membeli sayur organik secukupnya agar kondisinya tetap segar. Dalam penyimpanannya pun harus menggunakan wadah organik. Contohnya seperti besek atau keranjang anyaman dari bambu dan ditutup dengan kain bersih yang telah dibasahi. "Sayur organik juga harus dimasak dengan tepat untuk mempertahankan kualitas nutrisi. Lebih baik dikukus dengan waktu sekitar dua menit saja, kecuali sayuran yang keras seperti wortel. Alasannya, agar kandungan vitamin, nutrisi, dan serat pada sayur tetap terjaga," tambahnya. Rahayu menyampaikan, memilih sayuran organik tidak hanya menjadi salah satu bentuk kepedulian terhadap kesehatan dan lingkungan. Tetapi juga menjadi langkah konkrit dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). "Konsumsi sayur organik juga sebagai upaya nyata dalam menjaga keberlanjutan lingkungan," tutupnya.(red.al)
0 Komentar