Nasib Petani Desa Bener Klaten: Padi Gagal Panen, Cabai Pun Disikat Tikus

  


Klaten, tjahayatimoer.net - Petani di Desa Bener, Kecamatan Wonosari, Klaten dibuat pusing dengan serangan hama tikus. Setelah tanaman padi gagal dipanen, kini tanaman cabai dan jagung pun dihabisi tikus.



"Saya tanam jagung di sini delapan patok, sebelah sana (barat jalan) ada tiga patok. Total sekitar dua hektare habis diserang, tidak panen'' ungkap Yadi, petani di selatan Desa Bener, Kecamatan Wonosari dengan bahasa campuran, Sabtu (13/1/2024) siang.




Dijelaskan Yadi, serangan tikus sudah ada sejak beberapa bulan yang lalu. Selain di Desa Bener, tanamannya di Desa Jelobo, barat Desa Bener juga sama.



"Di Desa Bener saja saya sekitar dua hektare, di Jelobo juga ada saya sekitar lima hektare. Ini mau saya coba jagung lagi tapi besok mau gropyokan dulu," kata Yadi.



Petani lain, Mulyo menyatakan setelah menyerang tanaman padi sampai habis, tikus juga menyerang jagung. Setelah jagung habis ganti menyerang tanaman cabai.



"Jagung sudah habis semua diserang, sebelah saya ini tujuh patok habis. Cabai diserang tikus juga, seperti dirajang pisau buahnya," ungkap Mulyodi sawahnya.



Dijelaskan Mulyo, tikus tidak menyerang pohon tetapi menyerang buah cabai. Buah cabai yang muda dimakan kulit buahnya.



"Saya juga heran apa tidak pedas, yang dimakan buahnya, dikumpulkan sisanya di bawah pohon. Saya pasang nasi aking untuk mencegah tikus, tapi tidak mempan," imbuh Mulyo.



Kades Bener, Kecamatan Wonosari, Suparni menyampaikan semua lahan padi di desanya gagal panen. Luasnya sekitar 100 hektare.



"Semuanya se Desa Bener gagal panen sekitar 100 hektare. Sekarang sawah jadi oro-oro (lahan tidak ditanami), karena sudah beberapa tahun tidak panen,'' jelas Suparni



Petani di desanya, sambung Suparni, sudah tidak bergairah untuk tanam karena terus gagal panen. Bahkan tahun ini, tanaman lain juga diserang tikus.



"Semuanya diserang, apa yang ditanam di sawah, semangka pun juga dimakan. Ini mau saya kerahkan gotong- royong gropyokan tikus," imbuh Suparni.



Terpisah, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Lilik Nugraharjo menyatakan luas serangan tikus terakhir di Klaten total 22 hektare. Kategori serangan ringan dan sedang.



"Serangan ringan dan sedang, paling luas di Kecamatan Juwiring ada 15: hektare. Untuk Kecamatan Wonosari paling banyak Desa Bener, ini gropyokan terus setiap hari kita lakukan," jelas Lilik. (red.al)

Posting Komentar

0 Komentar