Jakarta, tjahayatimoer.net - Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay membantah PAN disebut sebagai partai artis. Pasalnya PAN masih mengedepankan sebagai partai yang menjunjung nilai akademisi dan intelektual yang dibuktikan melalui kehadiran sejumlah tokoh pemikir di partai tersebut.
"Di PAN sekarang ini sebetulnya, kalau tadi ada pertanyaan apakah ada perubahan dari garis akademisi intelektual menjadi partai rakyat yang lebih mengedepankan entertainment dan seterusnya. Sebenarnya tidak juga," kata Saleh Partaonan seperti dikutip dari Instagram Partai Amanat Nasional, Selasa (2/1/2024).Meskipun saat ini terkesan lebih banyak diisi oleh public figure, dia memastikan internal PAN masih banyak diisi oleh sejumlah tokoh akademisi dan praktisi yang paham dalam bidangnya masing-masing.
Dia mencontohkan sejumlah tokoh akademisi yakni Drajad Wibowo, Prof didik J Rachbini, Prof Zainuddin Maliki, dan tokoh lainnya.
"Di PAN sekarang masih banyak tokoh pemikir ada Drajad Wibowo yang masih konsisten di situ kan yah. Ada Prof Didik J Rachbini yang masih di sana gitu dan ada beberapa tokoh yang lain seperti , Prof Zainuddin Maliki yang sekarang anggota DPR gitu dan saya kira ini, mereka-mereka ini intelektual.
Tak hanya tiga sosok tersebut, dia turut menyebutkan Sekjen PAN Eddy Soeparno juga merupakan salah satu kader PAN yang memiliki keahlian dalam bidang ekonomi dan perbankan.
"Ada Eddy Soeparno itu bukan hanya orang akademisi katakan akademisi kampus tapi dia praktisi di bidang bisnis dengan perbankan dan mengerti betul soal keuangan negara," tuturnya.
Meskipun masih banyak diisi oleh intelektual, dia mengatakan PAN saat ini mengajak masyarakat untuk berpolitik dengan cara gembira. Langkah itu dilakukan agar gagasan dan ide yang dimiliki oleh partai berlambang 'Matahari' ini bisa tersampaikan dengan baik ke berbagai kalangan, termasuk anak muda.
"Jadi karena itu kalau ada sekarang katakan nuansa menggembirakan bahasanya itu. Jadi kita PAN in ikan suasananya menggembirakan. Nuasana itu sebenarnya untuk merekrut para pemilih muda dan juga masyarakat segmentasinya, masyarakat awam yang mungkin kalau kita jelaskan soal kesehatan akademik belum tentu nyambung," tutupnya.(red.al)
0 Komentar