Jakarta, tjahayatimoer.net - Pemerataan akses internet menjadi salah satu hal yang sedang digenjot oleh pemerintah. Tujuannya adalah untuk mempermudah konektivitas di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, akses internet dan teknologi informasi yang memadai juga akan memberikan dampak yang signifikan bagi warga desa. Di antaranya bisa mendorong pertumbuhan dan kemajuan pembangunan.Kondisi tersebut telah terjadi di salah satu desa di Tobelo, Halmahera Utara. Namanya adalah Desa Gorua. Berlokasi kurang lebih 6 km dari pusat kota Tobelo, warga sudah mengalami pertumbuhan berkat adanya jaringan internet yang masuk ke desa.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Gorua, Sarjono Karim yang mengatakan saat ini desanya sudah bisa upgrade memberikan pelayanan untuk warga karena adanya Internet. Itu juga berlaku untuk program Kemendes yang juga sedang mendorong program digitalisasi desa.
Sarjono menyatakan peningkatan tersebut juga tidak terlepas dari adanya bantuan Akses Internet (AI) berupa WiFi dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo melalui program BAKTI Aksi.
"Sejauh ini segala program Kemendes, khususnya terkait dengan program Kominfo itu kami sudah mendapatkan layanan dengan sangat baik, maksimal kurang lebih di dua tahun ini," cerita Sarjono
Ia juga mengaku terkait dengan adanya bantuan internet dari BAKTI Kominfo, maka pelayanan untuk warga menjadi lebih mudah dan serba sat set. Ia menyebut layanan digitalisasi ini sudah dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat secara keseluruhan.
"Reaksi masyarakat sangat senang dan berterima kasih karena adanya bantuan yang masuk dari Bakti Kominfo yang jelas sangat-sangat membantu untuk kebutuhan masyarakat. Apalagi kami pemerintah desa sangat terbantu dengan pekerjaan yang terkait dengan administrasi," kata Sarjono.
Adapun pelayanan yang biasanya diberikan oleh pihaknya adalah segala bentuk permohonan surat keterangan atau surat pengantar, termasuk surat keterangan domisili untuk syarat pembuatan KTP di Dinas Dukcapil.
Selain itu, akses internet yang ada di Kantor Desa Gorua juga kerap ditujukan untuk membantu memenuhi kebutuhan penggunaan internet oleh warga. Tak terkecuali para pelajar yang kini sistem pembelajarannya kerap membutuhkan dan menggunakan internet.
"Ya (pemanfaatan AI) dalam setiap kegiatan pelajaran, khususnya untuk siswa-siswi. Di sini itu 1 x 24 jam mereka memanfaatkan jaringan wifi yang ada dan terpasan di kantor desa in," jelas Sarjono.
Karena itu, ia dan perangkat desa memastikan mengaktifkan layanan wifi tersebut selama 1 x 24 jam. Tujuannya adalah agar benar-benar bisa dimanfaatkan oleh warga.
"(Banyak digunakan untuk kebutuhan) seperti tadi tugas-tugas online atau lain hal yang pastinya sangat terbantu kebutuhan masyarakat di sini. Khususnya bagi pelajar-pelajar, siswa di sini," sambung Sarjono.
Pada kesempatan yang sama, saat detikcom mendatangi Kantor Desa Gorua, di seberangnya terdapat sejumlah siswa SD yang sedang berkumpul. Saat dihampiri, siswa SD tersebut mengaku memang sering memanfaatkan WiFi dari kantor desa.
Mereka berkumpul di pelataran rumah warga persis di seberang kantor desa. Terdapat sebuah pohon cukup besar di pelataran tersebut sehingga dibuat dua buah ayunan kain yang senang dimainkan oleh para siswa SD tersebut.
Salah satu siswa SD, Zakia mengaku dirinya bersama teman-teman memang sering datang ke rumah warga tersebut agar bisa mengakses internet dengan WiFi di kantor desa. Hal itu dilakukannya untuk mengerjakan tugas sekolah.
"Biasanya di sekolah dikasih PR menghafal Bahasa Inggris, menghafal anggota tubuh" kata Zakia.
"PR Matematika (juga)," sambung siswa SD lainnya, Cici.
Selain digunakan untuk mengerjakan tugas, siswa SD tersebut juga memanfaatkan WiFi untuk bermain media sosial seperti TikTok dan Instagram sehingga memantik kreativitas digital mereka. Bahkan salah satu dari siswa SD tersebut juga aktif di TikTok hingga sudah memiliki seribu pengikut.
Sebagai informasi, Desa Gorua adalah salah satu desa yang mendapatkan bantuan pengadaan Akses Internet (AI) dari BAKTI Kominfo. Bantuan ini telah diberikan sejak tahun 2021 dan sudah dimanfaatkan sehingga masyarakat bisa terkoneksi dengan internet dan mengakses informasi menjadi lebih mudah.
Oleh karena itu, pemerataan akses internet di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Halmahera Utara juga akan terus digeber. Hanya saja karena berada di kabupaten kepulauan dengan potensi bencana alam yang tinggi seperti gempa bumi dan gunung merapi menjadi suatu tantangan tersendiri.
Kepala Dinas Kominfo Halmahera Utara, Raymond N Batawi juga mengakui hal tersebut menjadi suatu tantangan dalam pemerataan internet atau pemasangan infrastruktur internet seperti (BTS). Hanya saja hal tersebut menjadi suatu tantangan yang dihadapi agar masyarakat bisa mengakses internet dengan mudah.
"Jadi letak geografis kita kan selain di Halmahera Utara, di depan pulau ini kan juga banyak, jadi kita Kabupaten Kepulauan juga. Jadi itu memang butuh perjuangan memasang infrastruktur di daerah-daerah terpencil, terutama di daerah pesisir dan perbatasan," papar Raymond.
"Tapi itu tidak menyurutkan kami untuk bagaimana terus untuk mengentaskan mereka dari teknologi-teknologi yang akan kita masukan ke mereka." imbuhnya.
Raymond pun mengapresiasi kepada BAKTI Kominfo karena turut serta membantu pemerataan internet di daerahnya.
"Kerja sama dengan BAKTI Kominfo ini sangat menolong sekali. Jadi kita sudah mendapatkan bantuan banyak ya, ada kurang lebih dari 210 yang diusulkan (bantuan internet), sudah 45 diberikan. Walaupun baru 30% terealisasi, tahun depan kita optimis ada bantuan," pungkas Raymond.
Sebagai informasi, detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia.(red.al)
0 Komentar