Kertosono, tjahayatimoer.net – Pemerintah Kabupaten Nganjuk siap melakukan perubahan di tahun 2024, salah satunya adalah perubahan pasar tradisional yang akan disulap menjadi mal atau pasar modern.
Pasar tradisional yang dimaksud adalah Pasar Kertosono yang diyakini akan tampil dengan nuansa berbeda di tahun depan, seperti yang dilansir dari Radar Kediri (Jawa Pos Group), Kamis (14/12).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nganjuk Gunawan Widagdo mengungkap, bahwa Pasar Kertosono akan diberi eskalator dan tidak akan lagi menjadi pasar yang kumuh dan becek.
Dua eskalator atau tangga berjalan disebut akan dipasang di Pasar Kertosono untuk menghubungkan lantai 1 dengan lantai 2. Sehingga, pengunjung tak perlu lagi naik turun tangga.
“Eskalator ini untuk membuat pengunjung nyaman berbelanja di Pasar Kertosono,” kata Gunawan.
Ia menyebut, butuh anggaran 13,3 miliar untuk proyek lantai 2 Pasar Kertosono itu.
Anggaran tersebut memiliki beberapa pengerjaan. Mulai dari los di lantai 2, taman, perubahan wajah Pasar Kertosono, hingga eskalator.
“Karena dua eskalator belum dipasang maka penyerapan anggaran Pasar Kertosono belum 100 persen,” ujarnya.
Sementara itu, pencairan anggaran disebut tidak bisa dilaksanakan 100 persen di awal, karena untuk proyek fisik harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan proyek yang telah selesai dikerjakan.
Hal ini membuat penyerapan anggaran di Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk belum maksimal.
Sedangkan, target penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Nganjuk dari Penjabat (Pj) Bupati Sri Handoko Taruna adalah 90 persen.
Dari Rp 13,3 miliar anggaran yang dialokasikan untuk Pasar Kertosono, pencairan masih Rp 8 miliar. Itu mulai dari uang muka hingga termin pertama.
Sedangkan, untuk sisanya sekitar Rp 5 miliar baru akan dicairkan setelah pembangunan selesai. Menurutnya untuk dua eskalator tersebut kebutuhan dananya sekitar Rp 1,3 miliar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Nganjuk, Haris Jatmiko menyambut baik rencana dinas PUPR dalam membangun eskalator di Pasar Kertosono.
Eskalator sendiri memang sangat dibutuhkan mengingat keluhan pedagang di lantai 2 selama ini yang mengungkap bahwa pengunjung tidak mau naik ke lantai 2 dengan alasan capek naik turun tangga.
Selain itu, dengan adanya eskalator di Pasar Kertosono diharapkan akan membuat pasar tradisional ini naik kelas.
Pasar tradisional di Kertosono ini akan menjadi satu-satunya pasar tradisional di Nganjuk Raya yang menggunakan eskalator. Sehingga, bisa disebut mirip mall.
Haris berharap, Pasar Kertosono yang akan diubah menjadi mirip mal ini akan menarik pengunjung dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.(red.al)
0 Komentar