Siswa SMAN 1 Sidoarjo Sabet Juara Nasional Ciptakan Batu Pemecah Gelombang

 



Sidoarjo,    tjahayatimoer.net   - Menciptakan batu batu pemecah gelombang, 3 siswa SMAN 1 Sidoarjo meraih juara 1 dalam ajang Airlangga Maritime Week (AMW). Acara setiap tahun itu digelar Fakultas Perikanan dan Kelautan. Dimulai bulan Juli 2023 dan final 7 - 8 Oktober 2023.

Ke-3 siswa-siswi itu yakni, Ananda Satrio Rashendrya kelas XI-7, Clarin Almaas Widhyadari kelas XI-13, dan Nur Azizah Barru' Atul Khifah kelas XI-5. Mereka berhasil menyisihkan 70 peserta dari seluruh Indonesia.

Tim SMAN 1 Sidoarjo ini menciptakan batu bata rendah karbon menggunakan bahan Fly Ash sebagai pengganti terumbu karang dalam pemecahan gelombang laut dan mengurangi abrasi di pantai.

Salah satu siswa, Ananda Satrio Rashendrya mengaku bahwa lomba karya tulis ilmiah ini menciptakan batu bata rendah karbon untuk memecah gelombang dan mengurangi abrasi di pantai.

"Batu bata pemecah gelombang rendah karbon ini bahannya mudah didapatkan. Di antaranya Fly Ash, air, dan pasir," kata Satrio kepada wartawan di sekolahnya, Kamis (3/11/2023).

Membuat batu bata rendah karbon, jelas dia, lebih efisien dari segi sumber daya daripada membangun terumbu karang buatan. Terumbu karang buatan membutuhkan banyak waktu dan upaya untuk tumbuh, sementara batu bata rendah karbon dapat diproduksi dengan cepat.

"Selain itu, biaya lebih hemat, ramah lingkungan, dapat mengurangi emisi karbon. Kelebihannya dapat menjadi rumah sementara bagi ikan dan penghematan sumber daya," imbuh Satrio.

Dia menambahkan batu bata rendah karbon biasanya dirancang untuk memiliki ketahanan yang tinggi terhadap kerusakan akibat gelombang dan cuaca buruk. Mereka dapat dirancang untuk bertahan lebih lama daripada terumbu karang alami.

Batu bata rendah karbon umumnya memerlukan pemeliharaan yang lebih sedikit dibandingkan dengan terumbu karang alami. Ini dapat mengurangi biaya dan upaya yang diperlukan untuk menjaga integritas struktur pemecah gelombang dan meminimalisir abrasi pantai.

Siswa lain, Clarin Almaas Widhyadari mengatakan, cara membuatnya sangat mudah. Yakni bahan-bahan seperti abu terbang (Fly ash) air dan pasir pada umumnya disiapkan. Semua bahan batu tersebut dicampur, diaduk secara perlahan, setelah adukan sudah tercampur dengan rata, Kemudian dimasukkan ke dalam cetakan, selanjutnya dijemur selama 3 hingga 4 hati. Setelah kering batu bata tersebut sudah jadi.

"Tim kami memilih ide itu karena melihat kondisi kelautan Indonesia yang sangat memprihatinkan. Di mana ekosistem laut mulai terancam dikarenakan terumbu karang yang semakin bertambahnya zaman semakin banyak yang punah," kata Clarin.

Dia mengaku timnya membuat inovasi tersebut untuk mengganti peran terumbu karang selama masa pertumbuhan. Dikarenakan pertumbuhan terumbu karang butuh waktu lama. Sedangkan alasan menggunakan bahan tersebut karena bahan fly ash di Indonesia melimpah dan juga memiliki kandungan karbon lebih sedikit.

"Sehingga kami memutuskan untuk menggunakan bahan tersebut, karena ketersediaan bahan dan juga manfaatnya yang bisa didapatkan dengan harga yang hemat," imbuhnya.

Sementara Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sidoarjo Eko Redjo Sunariyanto, mengatakan pihaknya selalu memberikan dukungan dan memberi kesempatan terhadap siswa-siswi yang ingin mengembangkan talentanya di bidang masing-masing.

Prestasi yang mereka torehkan saat ini merupakan penanda bahwa mereka punya potensi dan kemampuan berbeda dengan yang lain.

"Perbedaan yang dimiliki seorang siswa atau siswi tidak bisa disamakan dengan yang lain, karena setiap siswa berbeda maka kami memperlakukan sesuai potensi yang dimiliki siswa tersebut. Mereka ada yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik. Keduanya sama-sama penting sebagai wahana mengembangkan diri untuk berprestasi," kata Eko.

Eko menambahkan, bagi para siswa sudah saatnya menggunakan waktu sebaik-baiknya belajar dan mengembangkan diri.

"Semoga prestasi anak-anak ini menjadi pemicu bagi para siswa yang lain untuk berprestasi. Mari kita bertekad dan diawali dengan niat yang baik, tidak ada alasan untuk tidak berprestasi," tandas Eko.(red.al)

Posting Komentar

0 Komentar