Petani Muda di Jombang Sukses Budi Daya Melon Thailand, Rasanya Manis-Renyah

  


Jombang,    tjahayatimoer.net   - Ahmad Lafillian Romadhi (25) sukses membudidayakan melon Sweet Net dari Thailand. Melon premium yang dibudidayakan petani muda asal Desa Kedungrejo, Megaluh, Jombang bertekstur renyah dengan cita rasa manis. Sehingga saat panen, diburu pembeli.

Lafillian membudidayakan melon Sweet Net di pekarangan samping rumahnya. Tentunya dengan metode hidroponik fertigasi (fertilizer dan irigation) tetes. Ia mengawalinya dengan membangun greenhouse seluas 6,5 x 20 meter persegi.

Greenhouse ini berisi 304 tanaman melon varietas Sweet Net dari Thailand. Perawatannya tidak seribet ketika menanam di sawah atau kebun terbuka. Sebab penyiraman tanaman plus nutrisinya menggunakan timer otomatis.

"Inspirasinya dari bapak saya yang menanam di sawah, gagal panen karena cuaca. Akhirnya kami belajar metode hidroponik fertigasi di Gresik," terangnya kepada wartawan di lokasi, Selasa (7/11/2023).

Kini ratusan tanaman melon di greenhouse miliknya sudah bisa dipanen setelah berumur 60 hari. Setiap tanaman menghasilkan 2 buah melon Sweet Net kualitas premium.

Namun, dari jumlah itu hanya 270 yang masuk grade A atau berkualitas super.

"Kelebihannya teksturnya renyah dan manis sehingga banyak dicari orang. Apalagi dipetik, 3 hari kemudian baru dimakan, rasanya seperti buah pir tapi lebih manis," jelasnya.

Meski begitu, pada tahap awal ini Lafillian menjual hasil panennya dengan harga terjangkau, yaitu Rp 25.000/Kg. Ketika panen berikutnya, barulah ia menjual melon Sweet Net seharga Rp 35.000/Kg.

"Pembeli sangat banyak, ada suplier dari Bandung minta 500 Kg, sampai kewalahan," ujarnya.

Dalam sekali panen, Lafillian meraup omzet Rp 8-10 juta. Satu-satunya tantangannya saat ini adalah serangan kutu kebul. Sebab jaring pada greenhouse tak mampu menangkal kutu tersebut. "Pestisida sudah saya pakai, kimia maupun organik, tapi tetap invasif," tandasnya.(red.al)

Posting Komentar

0 Komentar