Keren, 5 Pelajar di Blitar Borong Juara I Lomba Robotik di Singapura

  


Blitar,   tjahayatimoer.net   - Prestasi membanggakan berhasil diraih 5 pelajar dari Kabupaten Blitar. Mereka memborong Juara I dalam ajang Internasional Robotic Training and Competition (IRTC) yang digelar di Singapura 22-28 Oktober lalu.

5 Pelajar ini merupakan anak Desa Wates, wilayah pinggiran ujung timur Kabupaten Blitar. Meski begitu, mereka mampu menunjukkan kehebatannya mampu bersaing merakit dan memainkan robot melawan pelajar lain dari Asia Tenggara.

Pelajar berprestasi untuk kategori SMA sederajat itu adalah Daffa Asahi Hea. Pelajar kelas X-E MAN 1 Kabupaten Blitar yang meraih Juara 1 gol dan point terbanyak untuk kategori Soccer IoT 1kg Open Catagory SMA /MA/SMK International.

"Saya mengalahkan pemain dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Pakistan. Saya sebenarnya nggak percaya diri, soalnya tampilan robot rakitan saya gak sebagus punya mereka," tutur Daffa

Daffa sendiri merupakan alumni siswa MIN 3 Wates yang mulai tertarik mengotak-atik robot sejak kelas 3 MTs. Setelah sempat vakum selama beberapa tahun, sampai bertemu dengan seorang guru yang punya kegemaran sama ketika masuk jenjang pendidikan MIN. Daffa bersekolah di MIN 3 Blitar yang lokasinya di Kecamatan Wates, di bawah bimbingan Ustad Mahmud Zubaidi.

Tangan dingin Ustad Zubaidi inilah yang ikut mengantarkan empat siswanya juga memborong Juara 1 dalam event 12th World Robotik for Peace 2023. Robotik for The Amazing Future. Untuk Kategori Soccer IoT 500 gram, Juara I diraih oleh Dafi Atha Hea. Juara 2 diraih oleh Alberto Dicka Putra Arianto.

Tak hanya robot pemain bola, namun mereka juga mengikuti lomba untuk kategori Sumo IoT 500 gram. Sebagai juara 1 diraih oleh Athaa Kaffa Lutfi Akala. Dan Juara 2 diraih oleh Satria Bintang Ramadhan.

"Alhamdulillah dengan segala keterbatasan, anak didik kami memborong juara. Dengan prestasi ini, kami berharap semakin banyak dukungan kepada mereka untuk mengembangkan prestasinya. Terutama kemampuan mereka merakit robot secara sederhana bisa ditingkatkan," ungkap Zubaidi.

Rombongan dari MIN 3 Wates saat bertanding membawa lima robot rakitan mereka sendiri. Zubaidi mengaku siswanya dilibatkan langsung dalam proses merakit robot tersebut di bawah pengawasannya.

Mereka giat berlatih untuk meningkatkan performa robot rakitannya agar mudah diremote. Namun Zubaidi juga mengaku, ada strategi khusus saat mengoperasikan robot rakitan mereka, sehingga mampu menjadi juara.

"Saingan kami robotnya luar biasa canggih sebenarnya. Performa robot juga lebih bagus. Tapi ada strategi untuk memaksimalkan performa robot yang bikin kami juara," pungkasnya.(red.al)

Posting Komentar

0 Komentar