Wali Kota Blitar Luncurkan BLITAR KOTA-CSIRT dan Aplikasi Sekarturi

    


BLITAR, tjahayatimoer.net - Wali Kota Blitar, Santoso, secara langsung meluncurkan BLITAR KOTA-CSIRT dan Aplikasi Sekarturi, di R. ISC, Dinas Kominfo TIK, Kota Blitar, pada Rabu (27/9/2023). 

BLITAR KOTA-CSIRT atau singkatan dari Computer Security Incident Response Team yang dimiliki Kota Blitar ini adalah tim yang mencegah, menanggulangi maupun menanggapi insiden keamanan siber, di wilayah Kota Blitar, serta bertanggung jawab atas penerimaan, pemantauan, penanganan laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.

Sedangkan Aplikasi Sekarturi adalah aplikasi yang digunakan untuk penandatanganan sertifikasi elektronik maupun dokumen yang digunakan sehari-hari oleh perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar. 

Agenda peluncuran BLITAR KOTA-CSIRT dan Aplikasi Sekarturi ini, dihadiri dan diikuti oleh, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia BSSN Gianto Awan Sularso, Kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin, Sekretaris Daerah Kota Blitar, Kepala Dinas Kominfo TIK Kota Blitar Mujianto, serta perangkat daerah Kota Blitar. 

Dalam sambutannya, Wali Kota Blitar Santoso menyampaikan, kegiatan pada lingkup pemerintahan suatu daerah itu sudah harus mampu menggunakan teknologi informasi apalagi ada kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).  

“Dalam perkembangannya kita memaklumi semakin canggih alat yang kita gunakan untuk berkomunikasi semakin canggih pula trouble maker permasalahan-permasalahan yang muncul dialami oleh pemerintah daerah. Banyak hacker-hacker yang mencoba meretas aplikasi yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah karena kepentingan-kepentingan tertentu. Apalagi mendekati tahun politik seperti ini sangat rentan karena berita hoax, maupun berita yang menghasut masyarakat bisa dimanfaatkan melalui kemajuan di bidang IT,” jelas Santoso. 

Dengan diluncurkannya KOTA BLITAR-CSIRT dan Aplikasi Sekarturi, Santoso, berterima kasih kepada Dinas Kominfo TIK Kota Blitar karena dengan dua hal tersebut Pemkot Blitar bisa mengantisipasi berbagai macam gangguan yang dilakukan peretas aplikasi. 

“Hal ini sekaligus jadi bagian upaya Peraturan Wali Kota tentang pemanfaatan Tanda Tangan Elektronik atau TTE. Manfaatnya TTE ini sangat kita rasakan, contohnya saya menanda tangani sertifikat maupun dokumen yang setiap hari jumlahnya bisa ribuan, dengan aplikasi TTE saya bisa lebih mudah menggunakannya,” kata Santoso. 

Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Dinas Kominfo TIK Kota Blitar Mujianto mengatakan, maksud dan tujuan diluncurkannya BLITAR KOTA-CSIRT ini adalah untuk untuk menguatkan legal standing dari CSIRT yang sudah dibentuk melalui SK Wali Kota Blitar. 

“Berkaitan dengan pembentukan CSIRT ada beberapa hal yang dilaporkan, yakni di dalam tim ini, ada beberapa sub tim, kita mempunyai tim jaringan server ada 10 orang, pengelola keamanan informasi ada 13 orang, website helpdesk utama maupun perangkat daerah,” sebut Mujianto. 

Mujianto membeberkan, di Kota Blitar sudah 63 persen Pejabat dan ASN mempunyai TTE baik itu OPD maupun kepala sekolah. Dikatakannya, ke depan semoga semua pejabat baik struktural maupun fungsional punya sertifikat elektronik, dengan dikandung maksud ketika suatu saat terjadi mutasi ataupun promosi, mereka sudah siap langsung mengimplementasikan TTE. 

“Hari ini yang kita launching adalah aplikasi Sekarturi. Sertifikat Elektronik yang dilakukan untuk penandatanganan dokumen yang digunakan sehari-hari. Kita namakan Sekarturi, karena kebetulan kembang turi-turi ada di wilayah kita banyak di Kota Blitar, maka kita pakai nama yang lokal saja. Dengan aplikasi ini, apabila butuh tanda tangan banyak, cukup dengan sekali klik bisa tertanda tangani. Dan aplikasi ini sudah bisa di instal melalui google playstore,” pungkasnya. (read.al)

Posting Komentar

0 Komentar