Subsidi Penumpang Angkot, Pemkot Malang Siapkan Rp 8 M

  


MALANG KOTA,   tjahayatimoer.net  - Pemkot Malang bakal menerapkan skema baru untuk subsidi angkutan kota (angkot).

Jika sebelumnya diberikan langsung kepada sopir, tahun depan subsidi bakal disalurkan kepada penumpang.

Perkiraan anggaran yang dibutuhkan pada APBD 2024 sekitar Rp 8 miliar.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra membenarkan.

Keputusan itu diambil karena subsidi yang diberikan kepada sopir ternyata belum efektif untuk membangkitkan minat masyarakat menggunakan angkot.

Masih banyak keluhan dari sopir terkait sepinya penumpang.

Sebagai informasi, pemkot sudah memberikan subsidi senilai Rp 300 ribu kepada sopir angkot tiap bulannya.

Subsidi itu tidak berbentuk uang tunai, melainkan kupon yang bisa ditukarkan dengan BBM.

Skema subsidi yang baru bakal menyasar penumpang yang biasanya membutuhkan angkot.

Seperti pelajar dan pedagang.

Mereka akan mendapatkan semacam kartu sebagai tanda penumpang itu mendapat subsidi dari pemerintah.

Kemudian, kartu itu akan diklaim oleh sopir kepada petugas dishub.

Detail kriteria penumpang yang mendapatkan subsidi itu masih akan dibahas dishub dengan Pj Wali Kota Malang.

Anggaran senilai Rp 8 miliar juga belum final, sebab itu masih usulan awal.

”Detailnya masih dibahas, termasuk besaran subsidi yang akan diberikan kepada penumpang. Atau bahkan bagi penumpang tertentu bisa gratis,” tambah Jaya.

Selain merencanakan subsidi penumpang, dishub juga sedang menyusun tarif angkot yang terbaru.

Itu karena proses penyesuaian tarif dilakukan terakhir tahun 2015.

Kemungkinan besar, tarif baru bagi masyarakat umum menjadi Rp 5 ribu, dari sebelumnya Rp 3 ribu.

Sedangkan untuk pelajar, menjadi Rp 3 ribu, dari sebelumnya Rp 2 ribu.

”Tarif baru itu menyesuaikan keadaan di lapangan. Karena beberapa sopir sudah menerapkan tarif baru, meskipun belum ada aturan resminya,” imbuh Jaya.

Di tempat lain, Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Fathol Arifin mendukung rencana subsidi kepada para penumpang angkot.

Ke depan, pihaknya berharap bukan hanya subsidi saja yang diberikan.

Namun ada revitalisasi armada angkot Kota Malang.

Sebab, itu juga termasuk peningkatan layanan kepada penumpang.Terkait kenaikan tarif, Fathol meminta pemkot menimbang dengan cermat.

”Karena sekarang angkot sudah kalah dengan transportasi online. Jangan sampai tarif dinaikkan, malah penumpang beralih semua ke online,” tandas Fathol. (read.al)

Posting Komentar

0 Komentar