Serahkan 9 Perhargaan Program SMA Double Track, Ini Harapan Khofifah

  


SURABAYA,    tjahayatimoer.net   - Sebanyak sembilan kategori penghargaan pelaksanaan program SMA Double Track terbaik diserahkan oleh Gubernur Jatim Khofifah di Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Kamis (26/10).

Khofifah mengatakan ajang penghargaan itu diharapkan bisa mengukur kapasitas, improvement, inovasi, dan kreativitas yang dilakukan masing-masing satuan pendidikan. “Evaluasi itu bisa berdasarkan KUS (Kelompok Usaha Siswa) atau inisiasi kepala sekolah," kata Khofifah.

Menurutnya, pihak-pihak yang semula ragu dengan program tersebut kini bisa melihat hasilnya. Para siswa SMA membuat produk inovatif dan produktif yang dipasarkan secara daring atau langsung. "Ini tentu membangun semangat anak-anak untuk mampu bersaing di dunia usaha. Saya seringkali berpesan kepada anak-anak harus menjadi game changer dan punya kemampuan dalam menghadapi perubahan-perubahan dari keadaan yang sebelumnya dianggap tidak bisa menjadi bisa," ujarnya. Melalui program double track mentoring dan digital skill, yang tadinya tidak tahu kemampuannya akhirnya terekspose.

Pada kesempatan itu, Mantan Menteri Sosial itu menyebut di tahun kelima ini Dinas Pendidikan dan ITS berkolaborasi dengan Unicef untuk terus mengembangkan program melalui Unicef Digital Skills. Program ini untuk mengembangkan pemasaran hasil produk dan jasa siswa sehingga karya mereka dapat dirasakan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Ini sinergitas yang luar biasa antara Dinas Pendidikan, ITS dan Unicef dalam mengembangkan skill siswa SMA kita yang ada di pelosok dan tidak berkelanjutan dalam menempuh pendidikan tinggi," ucapnya.

Maka dari itu, dia berpesan kepada para kepala sekolah untuk menjadi enabler leader. Tak hanya itu, Khofifah juga meminta agar skill siswa harus diasah lebih dalam lagi. Siswa juga harus dikenalkan pada empat entitas di setiap komunitas. "Saya rasa dengan ini ketelatenan guru, kepala sekolah dan mentor, sinergitas yang terbangun dengan elemen lain insya Allah bisa membuka ruang yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin," kata dia. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai menambahkan program SMA Double Track merupakan embrionya untuk menampung anak-anak yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Mereka diasah kreativitas dan kompetensinya sesuai dengan kondisi kebutuhan skill di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) agar mereka siap terjun ke masyarakat melalui rintisan wirausaha maupun bekerja di industri. "Program ini menyasar pada satuan pendidikan yang berada di daerah terpencil dengan siswa yang tidak memiliki minat melanjurkan ke perguruan tinggi. Dengan pembekalan skill di double track ini siswa bisa terbekali keterampilannya," ujar dia. Melihat tren positif dan peminatan yang cukup tinggi tiap tahunnya, Dinas Pendidikan Jatim akan terus mengembangkan program secara berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat luas. (read.al)

Posting Komentar

0 Komentar