tjahayatimoer.net - Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto hingga kini masih mencari sosok yang akan menjadi pendampingnya pada Pilpres 2024.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, sebagai pendatang paling baru di koalisi, Prabowo selalu membuka ruang untuk diskusi dengan Partai Demokrat soal cawapres.
“Beliau tanya apa yang dipikirkan dan apa yang menjadi pandangan dari Demokrat. Kita punya hak di situ dan kita dibuka ruang untuk memberikan pandangan dan menyampaikan aspirasi,” kata AHY dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/10/2023).
Dalam rapat pleno Pengurus DPP Partai Demokrat di Aula Yudhoyono DPP Partai Demokrat, Jumat (13/10/2023) siang, AHY dengan tegas mengatakan Demokrat komit tidak mengusulkan kader sendiri sebagai cawapres Prabowo.
Tapi, sambung AHY yang didampingi Sekjen Teuku Riefky Harsya (TRH), partai berlambang bintang mercy ini berharap Probowo mempertimbangkan nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa sebagai pendampingnya.
“Demokrat tidak mengusulkan kader utamanya. Tapi, kita kemudian menyampaikan, baik juga untuk dipikirkan, nama Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur, dengan sejumlah faktor dan pertimbangan," ujarnya.
"Tetapi, pada akhirnya, kita kunci dengan satu kalimat yang jelas, itu pandangan dan masukan dari Partai Demokrat, selebihnya urusan pengambilan keputusan terkait dengan cawapres, ya dikembalikan, diberikan secara langsung kepada capres, yaitu Pak Prabowo Subianto yang sudah kita deklarasikan,” tambah AHY.
Pada prinsipnya, sambung AHY, posisi Partai Demokrat saat ini ada tiga.
Pertama, ingin Prabowo Subianto menang dalam pemilihan presiden dan kedua, kewenangan untuk memilih cawapres dikembalikan ke Prabowo sebagai capres.
"Dengan niat dan tujuan serta pertimbangan bahwa pasangan cawapres tersebut akan membawa kemenangan," tegas dia.
Sedangkan ketiga, Partai Demokrat akan berjuang penuh untuk memenangkan Prabowo, siapapun cawapres yang dipilih.
"Siapapun pada akhirnya pasangan yang dipilih. Karena tujuan kita menang,” tegas AHY.
Pada prinsipnya, sambung AHY, posisi Partai Demokrat saat ini ada tiga.
Pertama, ingin Prabowo Subianto menang dalam pemilihan presiden dan kedua, kewenangan untuk memilih cawapres dikembalikan ke Prabowo sebagai capres.
"Dengan niat dan tujuan serta pertimbangan bahwa pasangan cawapres tersebut akan membawa kemenangan," tegas dia.
Sedangkan ketiga, Partai Demokrat akan berjuang penuh untuk memenangkan Prabowo, siapapun cawapres yang dipilih.
"Siapapun pada akhirnya pasangan yang dipilih. Karena tujuan kita menang,” tegas AHY.
“Kita ingin Pak Prabowo jadi Presiden, yang kedua kita ingin Demokrat bangkit dan sukses besar dalam Pemilu 2024,” tutupnya.(read.al)
0 Komentar