Pohon Trembesi Tumbang, Debit Air Sumber Tapan di Joho Wates Kediri Berkurang

 



Sumber  Tapan,  tjahayatimoer.net  -  dulu pernah memiliki sebuah pohon trembesi besar. Selain vegetasi lainnya, keberadaan pohon itu membantu mengikat air sehingga debitnya pun deras. Dengan tumbangnya pohon itu, debit air pun dirasa berkurang dari sebelumnya.

Berlokasi di Desa Joho, Kecamatan Wates, mata air ini bagaikan oase. Bagaimana tidak, lokasinya berada di tengah persawahan tebu. Saat kemarau seperti sekarang, suasana panas identik dengan kawasan tersebut.

Namun, begitu melintasi jalan kecil di antara sawah-sawah tebu, nuansa teduh dan rindang langsung terasa. Airnya jernih berwarna hijau kebiruan. Beberapa pohon besar pun memayungi kawasan tersebut.

“Dulu lebih rimbun lagi pohonnya. Pernah ada pohon trembesi besar sekali di ujung sumber yang roboh sekitar dua tahun lalu. Pas di atasnya pusat mata air,” kata Anjarwati, warga setempat.

Perempuan 45 tahun itu menceritakan, pusat mata air yang terletak di ujung timur sumber itu sering kali memancar deras. Terutama saat musim penghujan. Kini, menurutnya volume air di sana tak sebanyak dulu. Diperkirakan kedalamannya sekarang tak lebih dari dua meter.

“Sudah seperti kali, mengalir aja gitu. Tapi sekarang segini-gini saja. Apalagi kalau kemarau. Paling ini hanya sepinggang,” tuturnya.

Meski begitu, warga asli Desa Joho itu mengatakan sumber Tapan tak pernah mengering. Meski diterpa musim kemarau sekalipun. Peruntukan utamanya pun tetap sama. Yakni, sebagai pengairan sawah yang bisa mengairi persawahan hingga ke lingkungan Bulur, Kecamatan Kandat.

“Dulu biasanya warga sekitar sini suka mandi dan nyuci baju. Tapi sekarang hampir gak pernah ada yang cuci baju di sini. Cuma kalau mandi masih banyak,” tandasnya terkait aktivitas warga di kolam sumber berukuran sekitar 20 x 100 meter itu.(read.al)




Posting Komentar

0 Komentar