Pemkot Malang Gelar Upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur Ke-78

  


Klojen,  tjahayatimoer.net   – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar upacara Hari Jadi Provinsi Jawa Timur Ke-78 di halaman Balai Kota Malang, Kamis (12/10/2023). Upacara yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, ST, MT yang juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kota Malang ini berlangsung khidmat.

Sekda Erik mengungkapkan rasa syukur atas usia Provinsi Jawa Timur yang kini telah menginjak 78 tahun. Menurutnya peringatan Hari Jadi ini menjadi momentum bagi seluruh pihak untuk menguatkan sinergi dan kolaborasi guna membangkitkan pembangunan di Jawa
Timur.

“Tentu peringatan ini menjadi sebuah momentum bagi kita untuk memupuk semangat gotong royong dan menguatkan jalinan kebersamaan guna membangkitkan pembangunan Jawa Timur di seluruh sektor sebagai bentuk kontribusi dalam mewujudkan Indonesia maju,” ujarnya.

Lebih lanjut, Sekda Erik menyampaikan amanat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang menekankan pentingnya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh dan mampu menjadi ‘game changer’. Hal ini mengingat tantangan yang akan dihadapi ke depan serta krisis yang akan dihadapi.

Diantaranya krisis kebutuhan energi yang sehat, tantangan mengejar kedaulatan pangan, kebutuhan pendanaan yang besar pada masa transisi, tantangan digital, serta dorongan masif dalam riset dan teknologi. Sesuai dengan slogan dari Provinsi Jawa Timur yaitu Jer Basuki Mawa Beya, masyarakat Jawa Timur diingatkan untuk memiliki rasa bangga karena menjadi bagian dari Provinsi Jawa Timur.

Dalam sambutannya, Sekda Erik juga mengingatkan ada beberapa hal yang perlu digelorakan dalam semangat peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur Ke-78 yaitu semangat inisiatif, kolaborasi, inovasi serta semangat Jatim bangkit, terus maju, dan terus melaju.

“Itu artinya warga Jatim ini mesti menjadi ‘game changer’ di era permainan dunia ini. Warga Jatim bukan follower tapi kita yang jadi game changernya, kita yang jadi penentu kemana arah Provinsi ke arah mana nasional bahkan dunia melaju,” imbuhnya.

Mengutip amanat Gubernur, Sekda Erik juga menyampaikan bahwa dalam proses pembangunannya Provinsi Jawa Timur memiliki prinsip ‘No One Left Behind’, yang artinya tidak ada satupun warga yang tertinggal. Ia menambahkan, saat ini Provinsi Jawa Timur tengah bergerak dan memastikan kesetaraan sosial-ekonomi tengah tercipta, kesetaraan yang dibangun melalui inisiatif untuk menurunkan angka kemiskinan.

“Jadi dari sana tadi kita perlihatkan angka-angka dimana secara indeks pengukuran pembangunan keberhasilan Provinsi Jawa Timur yang ditunjang Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi termasuk Kota Malang sangat signifikan progresnya dibanding Provinsi lainnya,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, ia mengingatkan bahwa dalam pembangunan-pembangunan yang berhasil dilakukan oleh Provinsi Jawa Timur, ada beberapa hal yang perlu dijadikan patokan bagi Kota Malang dalam melangkah. Diantaranya, meskipun progres untuk menekan angka kemiskinan sudah cukup berhasil untuk ditekan, tapi menurutnya semua pihak tetap harus mengoptimalkan lagi upaya-upaya yang akan dilakukan.

“Sehingga seperti yang disampaikan tadi yaitu No One Left Behind artinya tidak ada satupun warga yang tertinggal baik warga yang nantinya kategori miskin, atau ada keterbatasan atau disabilitas ini nanti tertinggal di tengah kemajuan Indonesia, Provinsi Jawa Timur atau bahkan Kota Malang ini,” pungkasnya.(read.al)

Posting Komentar

0 Komentar