Gresik, tjahayatimoer.net - Upaya Pemerintah Kabupaten Gresik dalam meningkatkan perekonomian petani tembakau terus dilakukan. Salah satunya dengan memanfaatkan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) bagi para petani tembakau se Kabupaten Gresik.
Untuk memastikan para petani tembakau menerima manfaat DBHCHT, Pemerintah Kabupaten Gresik, melalui Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah mendatangi petani tembakau secara langsung. Salah satunya, petani tembakau di Desa Gelam Kecamatan Tambak, dan Desa Pudakit Barat Kecamatan Sangkapura, Bawean.Wakil Bupati (Wabup) bersama rombongan mendatangi lokasi panen demplot tembakau di Desa Pudakit Barat, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean Minggu (15/11/2023). Wabup menyebut, dari aktivitas demplot ini bisa membuka lapangan pekerjaan petani. Khususnya di musim kemarau panjang ini atau lebih dikenal kemarau El Nino.
"Bahkan dari budidaya tanaman tembakau ini, banyak keuntungan untuk petani. Kalau keuntungannya mencapai Rp 25 juta, selama panen masa 3 bulan. Maka petani mendapatkan keuntungan Rp 8 juta perbulan dua kali lipat Upah Minimum Kabupaten (UMK) Gresik," ungkapnya, dihadapan para petani Gelam dan Pudakit Barat.
Selain itu, Wabup juga mendapatkan banyak dorongan masyarakat untuk mendirikan Pabrik Rokok di Bawean. Mengingat hasil kualitas panen tembakau di Pulau Bawean ini sangat bagus. Dengan demikian, hasil panen demplot uji coba perdana menjadi alternatif pertanian di Bawean.
"Kalau di daratan Gresik tanahnya ditambahi plastik, disini tidak ada plastiknya. Pasti kualitasnya sangat bagus. Bahkan lebih baik dari di daratan," tambahnya.
Hal ini, lanjut Aminatun, bisa menjadi motivasi bagi petani Gelam dan Pudakit Barat khususnya, dan umumnya kepada petani Bawean dalam hal budidaya tanaman tembakau. Sehingga warga Pulau Bawean, sudah tidak perlu ke daratan Gresik untuk mencari pekerjaan.
"Karena dengan menanam tembakau, warga Bawean bisa memanfaatkan tanah, yang bernilai ekonomis untuk warga Pulau Bawean. Tentu dengan menanam tembakau, akan bisa membuat lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Demplot ini membawa dampak positif dan bisa diikuti oleh para petani se Pulau Bawean," tuturnya.
Aminatun berharap, semoga aktivitas petani tembakau ini, menjadi tambahan Icon di Pulau Bawean. Yang dimana Pulau Bawean selama ini dikenal memiliki Icon ikan atau rusa Bawean.
"Saya tentunya sangat berharap besar jika nanti hasil tembakau ini, bisa ekspor," pungkasnya.
Sebagai informasi, setelah dilakukan panen secara simbolis, rombongan Wabup bersama Pejabat Eselon II, serta perwakilan bea cukai Gresik menggelar sosialisasi gempur rokok ilegal, ketentuan di bidang cukai di Balai Desa Pudakit Barat. Dengan diikuti oleh para pedagang toko kelontong serta warga sekitar.
Diketahui, target pendapatan dari cukai untuk APBN tahun 2023, Rp 245 T, Provinsi Jatim ditarget 60 % dari target Nasional. Sehingga perlu sosialisasi dan tindakan untuk pencegahan peredaran rokok ilegal. Sedangkan Gresik sendiri, ditargetkan sekitar 600 sampai 700 M. Dengan membawahi dua pabrik rokok di Lamongan.(read.al)
Selain itu, Wabup juga mendapatkan banyak dorongan masyarakat untuk mendirikan Pabrik Rokok di Bawean. Mengingat hasil kualitas panen tembakau di Pulau Bawean ini sangat bagus. Dengan demikian, hasil panen demplot uji coba perdana menjadi alternatif pertanian di Bawean.
"Kalau di daratan Gresik tanahnya ditambahi plastik, disini tidak ada plastiknya. Pasti kualitasnya sangat bagus. Bahkan lebih baik dari di daratan," tambahnya.
Hal ini, lanjut Aminatun, bisa menjadi motivasi bagi petani Gelam dan Pudakit Barat khususnya, dan umumnya kepada petani Bawean dalam hal budidaya tanaman tembakau. Sehingga warga Pulau Bawean, sudah tidak perlu ke daratan Gresik untuk mencari pekerjaan.
"Karena dengan menanam tembakau, warga Bawean bisa memanfaatkan tanah, yang bernilai ekonomis untuk warga Pulau Bawean. Tentu dengan menanam tembakau, akan bisa membuat lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Demplot ini membawa dampak positif dan bisa diikuti oleh para petani se Pulau Bawean," tuturnya.
Aminatun berharap, semoga aktivitas petani tembakau ini, menjadi tambahan Icon di Pulau Bawean. Yang dimana Pulau Bawean selama ini dikenal memiliki Icon ikan atau rusa Bawean.
"Saya tentunya sangat berharap besar jika nanti hasil tembakau ini, bisa ekspor," pungkasnya.
Sebagai informasi, setelah dilakukan panen secara simbolis, rombongan Wabup bersama Pejabat Eselon II, serta perwakilan bea cukai Gresik menggelar sosialisasi gempur rokok ilegal, ketentuan di bidang cukai di Balai Desa Pudakit Barat. Dengan diikuti oleh para pedagang toko kelontong serta warga sekitar.
Diketahui, target pendapatan dari cukai untuk APBN tahun 2023, Rp 245 T, Provinsi Jatim ditarget 60 % dari target Nasional. Sehingga perlu sosialisasi dan tindakan untuk pencegahan peredaran rokok ilegal. Sedangkan Gresik sendiri, ditargetkan sekitar 600 sampai 700 M. Dengan membawahi dua pabrik rokok di Lamongan.(read.al)
0 Komentar