JAKARTA, tjahayatimoer.net - Keberadaan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tengah menjadi misteri usai hilang kontak di Eropa.
Kabar ini kian mengejutkan publik lantaran Syahrul sedang menjadi sorotan usai rumah dinasnya digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).
Di Eropa, politikus Partai Nasdemi ini bersama rombongan Kementan sempat berkunjung ke Roma, Italia, dan mampir ke Spanyol. Dalam kunjungan inilah Syahrul hilang kontak usai berpisah dari rombongan.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu seharusnya terbang meninggalkan Eropa pada 30 September 2023 dan tiba di Tanah Air pada 1 Oktober 2023.
Kabar hilangnya Syahrul bahkan sudah sampai ke telinga Presiden Joko Widodo.
Kronologi
Kabar hilangnya keberadaan Syahrul pertama kali disampaikan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
Harvick mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, keberadaan Syahrul kali terakhir diketahui tengah berkunjung ke Spanyol.
Kunjungan ini dilakukan Syahrul bersama sejumlah pejabat eselon Kementan. Namun, dalam perjalanannya, rombongan tersebut berpisah dengan Syahrul.
"Eselon I ada yang ikut tiga orang, juga ada eselon II yang ikut kunjungan kerja Pak Menteri, dan ada beberapa staf," ujar Harvick di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/10/2023).
"Kembali ke Tanah Air-nya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah," kata dia.
Dampak hilangnya keberadaan Syahrul, Harvick kini menggantikan posisi Syahrul sebagai Mentan Ad Interim.
Peran baru yang diemban Hervick terlihat ketika ia menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan.
Diketahui Jokowi
Kabar hilangnya keberadaan Syahrul bahkan sudah sampai ke telinga Jokowi.
"Sudah, sudah tahu kalau Pak Presiden (soal Mentan). Terus juga kawan-kawan di Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet juga sudah tahu," ungkap Harvick.
Meski demikian, dalam rapat di Istana Kepresidenan, Jokowi disebut tidak menanyakan perihal keberadaan persis Syahrul.
Jokowi juga tidak memberi arahan untuk mencari keberadaan anak buahnya itu.
"(Presiden) tidak menanyakan itu. Belum (belum ada arahan mencari)," ucap Harvick.
Pulang 1 Oktober Pihak
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM menyatakan, Syahrul belum termonitor masuk ke wilayah Indonesia usai berkunjung ke Eropa.
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Silmy Karim mengungkapkan, berdasarkan data Imigrasi, Syahrul meninggalkan Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 24 September 2023.
Ketika itu, Syahrul menumpangi pesawat Qatar Airways menuju Roma, Italia, dengan transit di Doha, Qatar.
Keberadaan Syahrul terdeteksi kali terakhir di Roma. Hal ini sebagaimana data perlintasan dan kerja sama antarnegara.
Silmy mengatakan, Syahrul semestinya terbang meninggalkan Eropa pada 30 September 2023 dan tiba di Indonesia pada 1 Oktober 2023.
"Tapi di situ kita sudah cek belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan sudah berada di Indonesia," kata Silmy.
Silmy menambahkan, pihaknya belum bisa berbuat apa-apa karena Syahrul belum dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO) oleh KPK.
"Saya membatasi diri sesuai dengan tugas fungsi kita, ya kan, karena itu ada kewenangan di KPK," kata dia.
Perawatan prostat
Sementara itu, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyebut hilangnya keberadaan Syahrul karena tengah menjalani perawatan penyakit prostat.
Meski begitu, Sahroni tak mengungkapkan di mana Syahrul menjalani perawatan kesehatannya.
Sahroni hanya berharap kondisi Syahrul segera membaik dan bisa kembali ke Indonesia secepatnya sesuai perintah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
"Semoga semua baik walaupun proses perawatan dan segera kembali ke Tanah Air sesuai perintah ketua umum," ujar Sahroni kepada.
Sahroni juga menegaskan, kabar hilang tersebut bukan berarti Syahrul menghindari dugaan korupsi di lingkungan Kementan yang tengah diusut KPK.
Sahroni memastikan, Syahrul akan kembali pada Kamis (5/10/2023).
"Mentan tidak lari dari perkara yang dihadapi, tapi Mentan juga manusia biasa yang memiliki keterbatasan fisik yang sudah menjelang tua," katanya.
"Jadi, kita pastikan Pak Mentan kembali ke Tanah Air, 5 Oktober," pungkas Sahroni.
Tetap usut tuntas
KPK memastikan bahwa pihaknya akan tetap mengusut tuntas kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementan kendati Syahrul hilang kabar.
"Kami ingin tegaskan, seluruh kerja-kerja penyidikan perkara ini kami pastikan terus kami selesaikan," kata juru bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri saat dihubungi Kompas.com.
Lembaga antirasuah itu bahkan segera menyampaikan kepada publik perihal perkembangan penyidikan tiga klaster dugaan korupsi di Kementan secara utuh.
"Pada saatnya pasti kami sampaikan perkembangannya secara utuh dan lengkap," tegas dia.
(red.NR)
0 Komentar