Minyak Memanas, Harga BBM Pertalite Bisa Ikutan Naik?



Jakarta, tjahayatimoer.net - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyebut, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite (RON 90) tidak akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat meski pergerakan harga minyak mentah dunia terus menanjak belakangan ini.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati optimistis harga BBM Pertalite tidak akan mengalami kenaikan seiring dengan memanasnya harga minyak mentah belakangan ini. Apalagi, pemerintah juga telah memproyeksikan harga minyak mentah pada 2024 mendatang.

"Pemerintah disampaikan juga sudah mempersiapkan begitu ya dengan memprediksi berapa kira-kira harga minyak untuk di 2024 seperti itu. Mudah-mudahan sih tidak ada kenaikan lagi ya karena kan di 2022 kemarin baru naik itu cukup membuat inflasi kita juga meningkat," kata Erika dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Rabu (11/10/2023).

Meski demikian, BPH Migas juga tetap mengimbau agar masyarakat dapat lebih bijak dalam penggunaan BBM untuk kendaraan pribadinya. Mengingat, saat ini banyak pilihan moda transportasi publik yang dapat digunakan.

"Sekarang kan sudah banyak transportasi publik yang baik gitu ya, jadi kami juga mengimbau gunakanlah transportasi publik dan supaya kendaraan kendaraan pribadi itu sekali-sekali aja lah dipakainya supaya menghemat BBM dan juga mengurangi emisi juga," ujarnya.

Perlu diketahui, harga minyak masih berfluktuasi dan mendekati US$ 90 per barel. Harga minyak mentah dunia dibuka bervariasi pada perdagangan Rabu (11/10/2023) karena kekhawatiran konflik berkelanjutan Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas.

Hari ini harga minyak mentah WTI dibuka melemah tipis 0,01% di posisi US$ 85,96 per barel, sementara dengan minyak mentah Brent dibuka menguat 0,08% ke posisi US$ 87,72 per barel.

Brent dan WTI telah melonjak lebih dari US$ 3,50 pada hari Senin karena bentrokan militer menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat menyebar ke luar Gaza.

"Ada sedikit aksi taking profit dari kenaikan tajam kemarin," ucap John Kilduff, partner di Again Capital LLC.

Meskipun produksi minyak mentah Israel sangat sedikit, pasar khawatir jika konflik meningkat maka hal itu akan merugikan pasokan Timur Tengah dan memperburuk defisit yang diperkirakan akan terjadi hingga sisa tahun ini.

Seperti diketahui, sejumlah badan usaha penyedia BBM kembali menaikkan harga produk BBM non subsidi per 1 Oktober 2023. Baik PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga Vivo Energy Indonesia kompak menaikkan harga BBM non subsidi sejak 1 Oktober 2023.

Sebagai contoh harga BBM non subsidi Pertamina, untuk harga BBM Pertamax naik menjadi Rp 14.000 per liter dari yang sebelumnya dipatok Rp 13.300 per liter.

Kemudian Pertamax Turbo menjadi Rp 16.600 per liter dari sebelumnya Rp 15.900 per liter. Harga Dexlite per 1 Oktober 2023 juga naik dari Rp 16.350 per liter menjadi Rp 17.200 per liter.

Lalu, Pertamina DEX naik dari Rp 16.900 per liter menjadi Rp 17.900 per liter. Terakhir Pertamax Green 95 dari Rp 15.000 per liter menjadi Rp 16.000 per liter.

Sementara harga BBM Pertalite masih dibanderol Rp 10.000 per liter, tidak berubah sejak kenaikan terakhir pada September 2022 lalu.

Berikut daftar harga BBM per liter terbaru di Pertamina, Shell, dan BP-AKR per Oktober 2023:

Harga BBM Pertamina (Jabodetabek):

- Pertalite: Rp 10.000

- Pertamax: Rp 14.000

- Pertamax Turbo: Rp 16.600

- Dexlite: 17.200

- Pertamina Dex: Rp 17.900

- Pertamax Green 95: Rp 16.000

Harga BBM Shell (Pulau Jawa):

- Shell Super: Rp 15.380

- Shell V Power: Rp 16.350

- Shell V Power Diesel: Rp 17.920

- Shell V Power Nitro+: Rp 16.730

Harga BBM BP AKR:

- BP 92: Rp 14.580

- BP Ultimate: Rp 16.350

- BP Diesel: Rp 17.240

Harga BBM Vivo Energy Indonesia:

Revvo 90: 12.500

Revvo 92: Rp 15.060

Revvo 95: 16.150. (red.NR)

Posting Komentar

0 Komentar