Jakarta, tjahayatimoer.net - Korban tewas akibat gempa bumi beruntun di Afghanistan meningkat tajam. Hingga Minggu (8/10), pemerintah setempat mengungkapkan lebih dari 2 ribu orang meninggal dunia imbas gempa tersebut.
Juru bicara Kementerian Penanggulangan Bencana Mullah Janan Sayeq mengatakan Afghanistan belum pernah mengalami gempa bumi sedahsyat ini. Ia mencatat sebanyak 2.035 orang dari 13 desa meninggal dunia."Kami berupaya semaksimal mungkin untuk perawatan korban kejadian," kata Mullah Janan Sayeq, seperti diberitakan AFP, Minggu (8/10)."Operasi pencarian di lokasi di daerah yang terkena dampak sedang berlangsung," imbuhnya.Selain itu, Sayeq awalnya mengatakan terdapat lebih dari 9 ribu orang terluka akibat gempa. Namun, ia menarik kembali angka tersebut karena didapat dari jumlah penduduk di daerah yang terkena dampak.AFP melaporkan terdapat lebih dari 1.300 rumah roboh setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,3 menghantam Kota Herat, Afghanistan, pada Sabtu (7/10). Terdapat delapan gempa susulan yang mengguncang kota tersebut.Rumah-rumah di daerah pedesaan Zinda Jan disebut hanya tersisa puing-puing batu. Tim penyelamat terus menggali parit dan mengeluarkan korban yang terjebak di dalam puing.Tim penyelamat menggunakan ekskavator dan dibantu oleh warga yang memakai sekop untuk menggali puing-puing demi mengeluarkan para korban tewas.tempat tinggal untuk keluarga besar lintas generasi. Sehingga, bencana seperti gempa yang terjadi pada Sabtu kemarin banyak menelan korban jiwa yang terdiri dari banyak anggota keluarga.Sebelumnya, gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,2 melanda Afghanistan bagian barat pada Sabtu (7/10) pagi.Gempa bumi itu tercatat melanda Afghanistan sekitar pukul 11.00 waktu setempat.Survei Geologi Amerika Serikat menjelaskan pusat gempa berada di 40 kilometer dari barat laut kota Herat. Setelah itu, terdapat delapan gempa susulan dengan kekuatan antara magnitudo 4,3 dan 6,3. (red.NR)
0 Komentar