Kontroversi Siswa SD Bojonegoro Bawa Bekal Ulat Berujung Maaf Sang Guru

  


Surabaya,   tjahayatimoer.net   - Seorang siswa SDN Meduri V, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro bernama Andik viral di media sosial. Pasalnya, siswa kelas 4 SD membawa bekal nasi putih dengan lauk ulat. Video itu menjadi kontroversi karena terdengar nada mengejek dari sang guru.

"Uler, uler iki. Kebangetan, 2023 lawuhe ijek uler, mengko biduren po ora Le? (Ulat, ulat ini. Terlalu, tahun 2023 lauknya masih ulat, nanti biduran tidak Nak?)" ucap sang guru di video itu yang terdengar menahan tawa.

Di video itu Andik dengan bangganya memamerkan bekal ulatnya. Dia tersenyum lebar saat membuka kotak makan. Terlihat ada empat ekor ulat berwarna kuning keemasan yang bersanding dengan nasi putih.

Mendapat pertanyaan dari sang guru, Andik pun menjawabnya dengan cepat. Andik tak terlalu mempedulikan reaksi teman-temannya yang tampak langsung menutup hidung karena ulat goreng punya ciri khas bau menyengat.

"Nggak, tadi malam saya makan," sahut Andik.

Guru yang bertanya kepada Andik itu ialah Jumangin. Guru berusia 36 tahun itu lantas mengklarifikasi soal video itu. Jumangin mengaku tak bermaksud menghina muridnya.

"Itu ceritanya pada Senin kemarin, kami wali kelas itu biasa dan sudah menjadi program di sekolah, murid-murid kami biasakan bawa bekal makanan. Nah, sebelum dimakan kami tanya, makanan apa saja yang dibawa?" jelas Jumangin.

"Terus setelah dijawab oleh para siswa, guru memberikan penjelasan makanan yang dibawa serta kandungan vitamin atau lain-lainnya. Kebetulan salah satu siswa itu bekalnya lauk ulat pohon turi yang telah digoreng," sambungnya.

Jumangin mengaku kaget karena makanan yang dibawa Andik tidak seperti pada umumnya. Ia pun spontan menyampaikan kekhawatirannya apakah tidak masalah mengonsumsi lauk tersebut.

"Saya tanya dan dijawab seperti apa yang ada dalam video itu. Jadi nggak ada niat atau tujuan lain kepada anak didik kami yang tidak baik, itu nggak ada. Biasa, setiap pelajaran itu kami videokan," ucapnya.

Namun, video itu justru viral dengan narasi negatif. Menurut Jumangin, si anak yang mengunggah sampai ketakutan dan merasa bersalah karena banyak warganet yang mengomentari video tersebut.

"Itu viral karena ada alumni siswa sini yang minta video, kami kasih. Tapi di medsos sudah dikasih tulisan yang tidak sesuai, bahkan sepotong-potong, hingga anak yang unggah itu takut dan minta maaf ke saya. Ya saya maafkan dan ini jadi pelajaran bagi kita semua," tutur Jumangin.

Jumangin lantas meminta maaf lantaran video berdurasi 30 detik itu justru memicu polemik. Pria yang sudah mengajar selama hampir 20 tahun di sekolah tersebut juga sudah dipanggil Dinas Pendidikan untuk dimintai klarifikasi.

"Pada dasarnya saya tidak ada niat sama sekali untuk menjelekkan atau mem-bully siswa saya itu. Video yang beredar di media sosial dan viral itu hasil rekaman saya, tapi sudah tidak utuh dan ada yang dipotong," kata Jumangin.

Ia mengungkapkan hubungannya dengan Andik sudah sangat akrab. Menurutnya, ia dan Andik juga seperti teman karena sering bercanda. Terkadang saat berangkat atau pulang sekolah, Jumangin yang menjemput dan membonceng Andik.

"Sejak di bangku kelas 3 SD hingga saat ini, saya yang mendampingi dalam proses belajar mengajar di sekolah. Rumahnya 300 meter dari sekolah ini," tukas Jumangin.(read.al)

Posting Komentar

0 Komentar