Gus Kautsar dan Tokoh Ulama Peringati Hari Santri Nasional dengan Naik Vespa Pergi Ziarah



KEDIRI,   tjahayatimoer.net    - Memeriahkan peringatan Hari Santri di Kota Kediri digelar Touring Religi Naik Vespa ke sejumlah makam tokoh ulama  di Kediri, Minggu (22/10/2023).

Sejumlah tempat religi dikunjungi seperti makam Banjarmlati, makam Jamsaren, makam Lirboyo dan terakhir makam Syekh Wasil di Setono Gedong. 

Touring Religi diikuti Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) KH Abu Bakar Abdul Jalil dan Gus Kautsar,  pengasuh Ponpes Ploso.


Abdullah Abu Bakar menyampaikan, Touring Religi menggunakan vespa karena diajak PCNU Kota Kediri.

"Seperti pada tahun sebelumnya yakni ziarah ke makam-makam para pendiri Nahdlatul Ulama di Kota kediri dan tentu juga para tokoh Kota Kediri," ujarnya.


Selain tujuannya berziarah ke makam para pendiri NU, juga untuk mengetahui sejarahnya. Karena tidak baik bila melupakan sejarah.

"Dengan touring ini diharapkan masyarakat yang tadinya tidak tahu sejarah menjadi tahu dan mengerti," jelasnya.

Diharapkan Touring Religi dalam memperingati Hari Santri bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

Tujuannya agar anak-anak muda tahu ada sejarah di Kota Kediri tentang siapa pendiri NU dan siapa yang bersusah payah untuk menjadikan Kota Kediri dan Nahdlatul Ulama. 


"Kalau kita saja melupakan sejarah sama saja kita tidak punya pondasi. Terima kasih PCNU yang punya acara sekeren ini," ungkapnya.(read.al)



o Gedong. 

Touring Religi diikuti Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) KH Abu Bakar Abdul Jalil dan Gus Kautsar,  pengasuh Ponpes Ploso.


Abdullah Abu Bakar menyampaikan, Touring Religi menggunakan vespa karena diajak PCNU Kota Kediri.

"Seperti pada tahun sebelumnya yakni ziarah ke makam-makam para pendiri Nahdlatul Ulama di Kota kediri dan tentu juga para tokoh Kota Kediri," ujarnya.


Selain tujuannya berziarah ke makam para pendiri NU, juga untuk mengetahui sejarahnya. Karena tidak baik bila melupakan sejarah.

"Dengan touring ini diharapkan masyarakat yang tadinya tidak tahu sejarah menjadi tahu dan mengerti," jelasnya.

Diharapkan Touring Religi dalam memperingati Hari Santri bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

Tujuannya agar anak-anak muda tahu ada sejarah di Kota Kediri tentang siapa pendiri NU dan siapa yang bersusah payah untuk menjadikan Kota Kediri dan Nahdlatul Ulama. 


"Kalau kita saja melupakan sejarah sama saja kita tidak punya pondasi. Terima kasih PCNU yang punya acara sekeren ini," ungkapnya.(read.al)


Posting Komentar

0 Komentar