Cerita Keberanian Pelajar Genie Kota Blitar Terjang Hujan Peluru Belanda

  


Kota Blitar,  tjahayatimoer.net   - Monumen Tentara Genie Pelajar (TGP) di Kota Blitar menjadi saksi perlawanan para pelajar genie (teknik) dengan penjajah Belanda. Cerita perlawanan para TGP itu bermula dari pengawalan TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar) yang masuk di wilayah Blitar.

"Ini merupakan salah satu bentuk perlawanan TGP dengan penjajah Belanda di wilayah Blitar. Karena peristiwa yang melibatkan TGP cukup banyak, dan jarang diketahui," kata Pegiat Sejarah Kemerdekaan Blitar Rully Agassy kepada detikJatim, Sabtu (23/9/2023).

Rully mengatakan salah satu cerita perlawanan TGP terhadap Belanda hingga adanya monumen itu bermula dari pengawalan TRIP yang hendak masuk ke wilayah Blitar sekitar tahun 1949. Kala itu, regu kompi 1 TGP yang dipimpin oleh Sidjan Soetarto diminta untuk melakukan pengawalan pada TRIP.

TRIP hendak masuk wilayah karena ada salah satu anggotanya yang dirawat di rumah sakit di Blitar. Namun, rencana kedatangan para TRIP bocor alias diketahui tentara Belanda.

Saat regu Sidjan dan anggota TRIP yang dipimpin oleh Komandan Seksi yakni Toni Kartono hendak menjemput anggota TRIP yang sudah sembuh, tiba-tiba terdapat hujan peluru. Serangan tembakan membabi buta itu terjadi tepat di perempatan sebelum rumah sakit.

"Rumah sakit itu lokasinya kalau sekarang di Jalan Ahmad Yani atau Kantor Dinsos Provinsi itu. Nah, perempatannya itu sekarang dikenal perempatan lovi. Jadi mereka (TRIP dan TGP) hampir sampai, tapi sudah ada serangan peluru dari Belanda," jelas Rully.

Akibat hujan serangan peluru itu, para TGP dan TRIP mengalami luka-luka. Termasuk Sidjan, Sukardi Karbol, dan Toni Kartono. Mereka mengalami luka cukup parah, ada yang tertembak di bagian punggung, kepala dan sebagainya.

Oleh anggota regu, mereka dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan. Beruntung kondisi mereka kembali pulih. Mereka pun kembali aktif bergerilya.

"Lokasi peristiwa itu memang di perempatan lovi atau Telkom, tapi untuk monumennya ada di sisi selatan (sekarang Jalan TGP)," sambungnya.

Selain itu, Kata Rully, peristiwa lain dalam mempertahankan kemerdekaan yang dilakukan TGP di Blitar adalah perlawanan terhadap Belanda di Jalan Kelud. Para TGP berhasil menghancurkan beberapa tank milik Belanda.

"Ada banyak peristiwa sebenarnya yang melibatkan TGP. Hanya saja kurang diketahui oleh masyarakat, karena kalau di Blitar pasti yang lebih dikenal ada PETA dan Supriyadi, maupun Bung Karno," tandasnya.(read.al)

Posting Komentar

0 Komentar