Airlangga Ungkap Andil RI untuk Pertumbuhan Ekonomi ASEAN


Jakarta, tjahayatimoer.net -  Keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN 2023 telah berhasil melahirkan berbagai hasil konkret, salah satunya ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Selain itu, Forum ASEAN-Indo Pasifik (AIPF) juga turut menguatkan komitmen negara-negara anggota ASEAN untuk menjadikan kawasan sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global di masa depan.

Berdasarkan data IMF, pertumbuhan perekonomian ASEAN masih solid di level 5,6% pada 2022 dan diperkirakan akan mencapai 4,2% di tahun ini, kemudian meningkat menjadi 4,5% pada 2024. Nilai total perdagangan barang dagangan di kawasan ASEAN juga berhasil mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu sebesar US$ 3,8 triliun pada 2022 atau meningkat sebesar 14,9% dari US$ 3,3 triliun dari 2021.

Arus masuk FDI juga mencatat rekor tertinggi sepanjang masa yakni sebesar US$ 224,2 miliar pada 2022 atau meningkat 5,5% dari US$ 212,4 miliar dari 2021, dengan mengidentifikasi peluang yang berkembang di sektor manufaktur dan jasa.

"Konektivitas merupakan kunci bagi pembangunan ekonomi terpadu di kawasan. ASEAN telah dilengkapi dengan Master Plan on ASEAN Connectivity 2025 untuk memperkuat konektivitas regional dan harus meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar inisiatif kerja sama subregional di bawah ASEAN," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat sambutan dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

ASEAN termasuk kawasan yang stabil dan Indonesia turut berkontribusi dalam kestabilan politik dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN dimana profitabilitas investor terlindungi sehingga investasi di Indonesia aman dan menguntungkan.

Sementara itu, ASEAN DEFA yang diluncurkan dalam Keketuaan ASEAN tahun 2023, berfungsi sebagai upaya kolektif untuk mewujudkan potensi ekonomi digital. Hal ini juga akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi secara masif yakni dari US$ 1 triliun, menjadi US$ 2 triliun pada 2030.

Skema ASEAN DEFA juga mendorong pembangunan infrastruktur dan konektivitas digital sebagai prasyarat untuk membuka sebagian besar dampak ekonomi digital terhadap perekonomian secara keseluruhan, termasuk memastikan tingginya tingkat akses internet kepada masyarakat yang didukung dengan perangkat dan jaringan seluler yang memadai.

Menurut Indeks Kesiapan Jaringan dari Oxford Insights, skor indeks ASEAN saat ini 70 dan berada di atas rata-rata global (skor indeks 62) dengan jangkauan seluler yang tinggi dan jangkauan broadband yang terus berkembang.

Airlangga menegaskan nilai tambah manufaktur yang telah menjadi kebijakan Indonesia untuk memajukan industrialisasi. Indonesia juga telah meluncurkan transisi mata uang lokal dengan 5 negara ASEAN sehingga bisa menggunakan Quick Response Code dari masing-masing negara, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan mata uang Dollar Amerika Serikat di kawasan ASEAN.

"Jika kita bisa memperluas sektor lembaga keuangan ini lebih mendalam, dan melibatkan perbankan, menurut saya ini penting untuk melakukan stabilisasi perekonomian di ASEAN, khususnya untuk melindungi UMKM dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing dan situasi geopolitik," pungkas Airlangga.

Untuk itu, dukungan perbankan pun sangat penting dalam menghadapi berbagai gejolak ekonomi. Terkait gejolak dalam sektor pangan, dia menegaskan ASEAN merupakan kawasan yang memiliki resiliensi yang cukup kuat karena ASEAN mempunyai lumbung pangan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Deputy Secretary General for ASEAN Economy Community Satvinder Singh, Duta Besar Singapura Untuk Indonesia Kwok Fook Seng, Duta Besar Indonesia Untuk Singapura Suryopratomo, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Firman Hidayat, Deputy Chairman andCEO UOB Group Wee Ee Cheong, serta Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan berikut jajaran UOB Group. (red.NR)

Posting Komentar

0 Komentar