Parpol Pengusung Ganjar & Prabowo Ramai-ramai Respons Koalisi Melebur


Jakarta, tjahayatimoer.net -  Baru-baru ini ramai wacana peleburan koalisi Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto mencuat usai ada kabar Pilpres 2024 kemungkinan hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid sebelumnya sempat mengatakan Pilpres 2024 kemungkinan hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Jazilul memastikan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) menjadi salah satu pasangan calon yang bertarung nanti. Dia mengklaim Amin sudah mengamankan posisinya dan siap mendaftar ke KPU. Namun, ia tak menjawab salah satu calon lagi yang akan maju di Pilpres.

Namun, untuk sementara ini ada tiga sosok yang menjadi bakal capres di Pilpres 2024. Mereka ialah Prabowo Subianto yang diusung koalisi Gerindra, Golkar, Demokrat PAN, PBB, Partai Gelora dan Garuda.

Kemudian Ganjar Pranowo didukung PDIP, PPP, Perindo dan Hanura serta Anies Baswedan yang didukung NasDem, PKB dan PKS.

Wacana ini lantas membuat parpol koalisi Prabowo dan Ganjar saling berargumentasi mengutarakan sikapnya masing-masing. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan partainya tetap mengusung Ganjar sebagai capres.

Hasto mengatakan Ganjar merupakan kader PDIP yang unggul hingga memenuhi aspek kepemimpinan yang baik. Ia pun kemudian menyindir sosok calon pemimpin yang takut bercermin.

"Kalau kita lihat perdebatan yang terjadi di UGM, kemudian di UI, itu kan menunjukkan kualitas dari kepemimpinan Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (25/9).

Hasto selanjutnya menegaskan PDIP telah berpengalaman melalui kontestasi politik dalam puluhan tahun. Pun dengan poros Pilpres, mulai dari lima, tiga, hingga dua poros saja

"Dengan dukungan keluarganya, dengan keberpihakannya kepada rakyat, rekam jejak, prestasinya, itu. Bayangkan, bercermin saja ada yang takut," imbuhnya.

Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai wacana dua poros Pilpres 2024 bisa saja terjadi antara Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto apabila PKB berubah pikiran mendukung Anies Baswedan sebagai capres.

"Bisa tiga poros, bisa dua poros. Bisa saja nanti Pak Ganjar nanti bersaing dengan Pak Prabowo. Kalau misalkan PKB berubah pikiran, kan bisa juga. Bisa juga tetap tiga poros, ya kan, bisa dua poros," kata Djarot di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (25/9).

Terpisah, Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menilai peluang duet Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024 sulit terwujud. Pasalnya, menurut Baidowi, saat ini konsolidasi poros koalisi sudah terbentuk menjadi tiga poros

"Sekarang konsolidasi koalisi kan sudah terbentuk itu. Agak susah ya menjadi dua poros itu. Hari ini sudah terbentuk tiga poros," kata pria disapa Awiek itu kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/9) lalu.

Namun, Awiek, sapaan akrabnya, mengatakan pihaknya mempersilakan jika Ganjar dan Prabowo memang bersedia untuk diduetkan. Menurut dia, semua kemungkinan terkait duet capres dan cawapres bisa terjadi sebelum pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Tapi apapun ceritanya sebelum pendaftaran di KPU segala sesuatunya bisa saja terjadi," kata dia.

Sementara itu, partai-partai Koalisi Indonesia Maju kebanyakan tak sepakat dengan wacana duet Ganjar dan Prabowo.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan Partai Gerindra tak akan memaksakan diri untuk menduetkan Prabowo dan Ganjar. Apalagi, tak mungkin ada dua capres dalam satu koalisi.

"Tentu kita tidak akan memaksakan diri, enggak mungkin dalam satu koalisi ada dua capres berarti bisa maju dua-duanya," kata Habib di kompleks parlemen, Jumat (22/9).

Namun, Habib memastikan baik PDIP maupun Gerindra akan bertanding secara sehat. Dia menyebut kedua partai memiliki beberapa kesamaan baik dari ideologis maupun basis elektoral.

Bedanya, kedua partai telah memutuskan capresnya masing-masing. Habib mengaku tak tahu bagaimana mencari solusi atas dua keputusan tersebut.

Kemudian Ketua DPP Umum Partai Dave Laksono mengatakan memang masih banyak kemungkinan menjelang pendaftaran Pilpres 2024. Akan tetapi, ia menegaskan komitmen Golkar mendukung Prabowo sebagai calon presiden.

"Golkar tetap berpegang komitmen untuk mencalonkan Prabowo sebagai capres dan Pak Airlangga sebagai cawapresnya," ungkap Dave lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/9).

Hal serupa juga disampaikan Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay. Saleh ragu wacana duet Ganjar dengan Prabowo terwujud di 2024.

Dia melihat tiga poros saat ini sudah siap bertarung dan mendapatkan dukungan dari partai-partai politik. Ia yakin Pilpres 2024 akan diikuti oleh Prabowo, Ganjar, dan Anies Baswedan.

"KIM (Koalisi Indonesia Maju) menganggap isu itu belum valid. Faktanya, sejauh ini ada tiga kandidat capres yang sudah dapat kendaraan untuk maju," ucap Saleh.

Senada, Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menyakini Pilpres 2024 tetap diikuti oleh tiga poros koalisi pengusung capres-cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Baginya, tak cukup waktu untuk bernegosiasi lagi lantaran waktu pendaftaran pasangan capres-cawapres ke KPU yang tinggal sebentar lagi.

"Pendaftaran kan tinggal sebentar lagi. Menurut saya tidak cukup waktu lah untuk bernego, membangun poros-poros, dan lain sebagainya. Mungkin saja tiga pasangan ini yang menurut saya akan berkontestasi," kata Herman di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (25/9).

(red.NR)

Posting Komentar

0 Komentar