CCTV Rusak Saat Siswi SD Gresik Dicolok Tusuk Bakso hingga Buta Permanen

Gresik, tjahaytimoer.net – Samsul Arif (36), ayah siswi kelas 2 SD yang matanya buta akibat dicolok tusuk bakso mengaku dipersulit untuk mendapatkan rekaman CCTV. Pihak sekolah berdalih CCTV rusak saat hari kejadian penganiayaan itu.


Menurutnya, sempat ada mediasi terkait kasus putrinya, SAH (8). Pihak sekolah juga berjanji akan menunjukkan rekaman CCTV. Sehingga Samsul menunda membuat laporan ke polisi.

"Kejadiannya memang 7 Agustus 2023, tapi saya laporkan tanggal 28 Agustus 2023, karena sebelumnya ada mediasi bahwa sekolah akan menunjukkan rekaman CCTV," katanya saat ditemui di rumahnya, Jumat (15/9/2023).

Setelah mengetahui anaknya mengalami buta permanen, Samsul mendatangi sekolah untuk mencari tahu pelaku kekerasan tersebut. Tapi, putrinya yang ketakutan enggan menunjuk pelaku.

"Pas saya ajak itu anak saya kayak takut. Ya kan namanya anak-anak. Sampai sekarang saya nggak tahu itu kakak kelasnya atau orang luar. Karena saat itu memang sekolah lagi menggelar lomba, jadi nggak tahu itu orang luar atau murid lain," jelasnya.

Samsul pun melihat secercah harapan ketika mengetahui ada sejumlah CCTV di sekolah. Ia berupaya mencari tahu ke pihak sekolah dengan bermaksud melihat CCTV sekolah. Namun, pihak sekolah mengatakan tidak bisa memberikan rekaman CCTV kepada orang sembarangan.

"Di sekolah kan ada empat sampai lima CCTV, saya bilang ke sekolah untuk melihat CCTV. Tapi pihak sekolah tidak boleh ke sembarang orang," tuturnya.

Lantaran tak bisa mendapatkan rekaman itu, Samsul melaporkan ke Polsek Menganti untuk meminta pendampingan melihat CCTV. Samsul juga meminta bantuan ke Bhabinkamtibmas Polsek Menganti untuk meminta CCTV dan ingin melihatnya bersama-sama.

"Saya sudah minta bantuan pak Bhabin. Tapi Bhabinkamtibmas merespons empat hari setelah saya meminta bantuan. Tahu-tahu, katanya pak Bhabin sudah melihat CCTV. Padahal saya minta agar dilihat secara bersama-sama," kata Samsul.

Ia akhirnya melaporkan peristiwa itu ke Polres Gresik pada 28 Agustus 2023. Pasalnya, pihak sekolah Polsek Menganti enggan memberikan rekaman CCTV pada saat kejadian dengan alasan CCTV rusak.

"Masak saya dilihatkan rekaman CCTV tanggal 25 Mei. Selama bulan 6, 7, 8 itu nggak ada rekaman sama sekali. Padahal setelah kejadian itu saya langsung minta lihat secara langsung rekaman CCTV tapi dipersulit. Akhirnya saya lapor ke kepala desa dan Polres Gresik," paparnya.(red.IY)

Posting Komentar

0 Komentar