Ajak Civitas Akademika dan Maba UT Perkuat Pendidikan, Kadindik Sentil Isu Startegis Nasional Hingga Pembangunan SDM


Kediri, tjahayatimoer.net -  Universitas Terbuka (UT) Surabaya menggelar OrientasStudi Mahasiswa Baru (maba) tahun ajaran 2023/2024. Kegiatan ini dihadiri langsung Direktur UT Surabaya, Dr Suparti dan ribuan maba yang hadir secara daring dan luring, Sabtu (16/9).

Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai menekankan lima sektor penting pembangunan bangsa pada ribuan maba UT juga terkait isu strategis nasional sebagai tantangan generasi muda.

Dikatakan Aries memiliki sumber daya manusia (SDM) unggul menjadi modal dasar kemajuan bangsa,hal ini bisa diwujudkan dengan sistem pendidikan yang kuat. Tentu saja, melalui sistem pendidikan yang kuat bangsa Indonesia, kata Aries, akan mampu berkompetisi dengan negara lain dalam menghadapi tantangan global ditengah kecanggihan teknologi.

"Salah satu solusi yang harus dipersiapkan titik kumpulnya ya meningkatkan dunia pendidikan," terang Aries dalam orasinya.

Jika menilik visi misi Presiden Jokowi, lanjut dia, ada 5 (lima) sektor yang difokuskan. Salah satunya pembangunan SDM. Sebab, ini menjadi sumber utama dna kunci dalam pembangunan peradaban bangsa. "Ini bisa dibangun dan negara didirikan dari SDM yang kuat," tambah dia.

Bukan tanpa alasan sektor pembangunan SDM di genjot pemerintah. Sebab, saat ini Indonesia memasuki era bonus demografi. Di mana usia produktif lebih banyak dibandingkan tidak produktif. Setidaknya terdapat 180 jita jiwa masyarakat Indonesia dengan usia produktif. Sementara 60 juta jiwa lainnya memasuki usia non produktif.

Nah, jika kesempatan ini tidak bisa dimanfaatkan dengan baik, tegas Aries, maka berbagai persoalan akan muncul, seperti pengangguran meningkat, kemiskinan meningkat, serta kesenjangan dan sarpras dasar di sektor pendidikan dan kesehatan. Sebaliknya, jika era bonus demografi dimanfaatkan sebaik mungkin, pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi.

"Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh generasi kita, melalui bapak-ibu di perguruan tinggi maupun di jenjang sekolah menengah. Jangan menghilangkan kompetensi. Karena yang dipandang dunia kerja adalah kompetensi yang ditingkatkan," jelasnya.

Menurut Aries, dunia kerja sangat kompetitif. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor teknologi, lingkungan dan bonus demografi yang berperan penting dan menjadi perhatian bersama. Contoh saja, dengan jumlah penduduk Indonesia yang hampir 222 juta jiwa dengan lapangan kerja yang sangat sedikit. Tentunya ada masyarakat yang tersisihkan. Jika tidak ada perubahan dan tidak bisa mengikuti akan tertinggal jauh bangsa kita.

"Ambil contoh saja negara kita merdeka lebih dulu dibanding negara lain, tapi justru negara yang baru merdeka pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dibanding kita. Mereka sangat konsern dan konsisten dalam menyiapkan SDM dengan memperkuat pendidikan. Nah kita juga harus begitu. Pendidikan menjadi modal awal pembangunan bangsa," terangnya.

Isu startegis lainnya yakni era revolusi industri 4.0. Di mana teknologi merubah proses produksi dalam industri. Sehingga tenaga manusia tidak banyak dibutuhkan. Misalnya saja dengan bantuan sistem Augmented Reality, pemanfaatan IoT dalam industri, analisa big data, robot, teknologi cloud dan keamanan siber. Kecanggihan teknologi mampu memberikan nilai efektifitas, ketepatan, kecepatan dan keakuratan data. Sehingga industri tidak lagi membutuhkan tenaga manusia dalam jumlah yang cukuo banyak.

"Yang terjadi apa, pengangguran meningkat. Jika kita tidak bisa membaca peluang-peluang ini tidak bisa meningkatkan skill dan kompetensi kita akan kalah dengan mesin-mesin robot canggih dan teknologi yang pesat berkembang," jelasnya.

Terakhir, persoalan lain yang harus diwaspadai generasi muda, pesan pria kelahiran Makassar ini, adalah era konsumerisme. Dalam hal ini, ditengah canggihnya sosmed, manusia lebih mementingkan konsumen citra. Selanjutnya era post truth dan matinya kepakaran, sebut saja hoax. Tantangan berikutnya pendangkalan daya pikir dan terakhir kompetisi dunia kerja.

"Saya berharap para mahasiswa UT mempunyai andil besar dalam pembangunan SDM sekligus mampu menghadapi tantangan yang sedang kita hadapi bersama," pungkasnya.

(red.NR)

Posting Komentar

0 Komentar