Walkot Kediri Gercep Atasi Air Sumur Warga Tercemar

 

Kediri, tjahaytimoer.net –   Wali Kota (Walkot) Kediri Abdullah Abu Bakar gerak cepat (gercep) mengatasi air sumur warganya yang diduga tercemar. Lokasinya di RT 5 RW 2 Kelurahan Tempurejo, Kota Kediri.

Walkot Kediri meninjau kondisi air sumur milik 14 orang warga yang terdampak bau dan licin. Bahkan warga merasakan gatal saat menggunakan air untuk mandi.

“Saya menindaklanjuti temuan warga bahwa ada warga yang melaporkan airnya berbau, akhirnya kita ke Kelurahan Tempurejo. Memang agak unik yang berbau hanya satu deret,” kata Walkot Kediri.

Masih kata Abdullah Abu Bakar, Pemkot Kediri melakukan penelitian dan berdiskusi dengan relawan dari Ecoton yang memiliki persepsi yang sama dengannya.

Berdasarkan penelitian sementara yang sudah dilakukan, Wali Kota Kediri tidak merekomendasikan air tersebut digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti mencuci, mandi, memasak, ataupun untuk minum. Walaupun menurut hasil laboratorium kadar pH air normal, nitrat/nitrit dan yang lainnya masih di ambang batas.

Abdullah Abu Bakar mengungkapkan air di daerah Tempurejo ini bisa berbau diduga ada dua kemungkinan.

Pertama, kebocoran tanki Pertamina, namun hasil sementara menurut Pertamina tidak ada kebocoran. Kedua, dulunya di belakang rumah warga yang terdampak ada bekas galian batu bata yang ditimbun dengan sampah. Untuk memastikan hal tersebut masih dilakukan penelitian.

Solusi sementara dari permasalahan ini, Wali Kota Kediri mengungkapkan di tiap rumah warga yang terdampak diberi tandon air yang akan diisi setiap pagi dan sore oleh DLHKP Kota Kediri. Air tersebut bisa digunakan warga untuk melakukan aktivitas.

Salah satu warga yang terdampak, Semi mengaku bingung karena tiap hari harus menggunakan air sedangkan air di rumahnya berbau tidak sedap. Sehingga untuk mendapat air bersih harus mencari jauh karena jika beli setiap hari merasa keberatan.

Saat ini, Semi sudah tidak menggunakan air di rumahnya untuk aktivitas sehari-hari seperti memasak, mandi, minum dan lainnya. Untuk memasak dan mandi, Semi mengambil air dari rumah mertuanya di Katang sedangkan untuk minum, mendapat bantuan satu galon tiap harinya. “Harapannya permasalahan ini bisa segera tertangani,” tutupnya.

Turut mendampingi Plt Kepala DLHKP Kota Kediri Anang Kurniawan, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumedi, Camat Pesantren Widiantoro, dan Lurah Tempurejo Oryza Mahendrajaya. (red.IY)


Posting Komentar

0 Komentar