Teman Kos soal Altaf Main Kripto: Dia Bilang Tebak-tebakan Cari Duit


Jakarta, tjahayatimoer.net -   Mahasiswa Universitas Indonesia, Altafasalya Ardnika Basya (23), yang membunuh adik tingkatnya, Muhammad Naufal Zidan (19), aktif mengikuti investasi online kripto meskipun akhirnya kerap mengalami kerugian. Teman satu kos Altaf, Akbar (22), mengatakan Altaf pernah mengaku bermain kripto untuk tebak-tebakan mencari uang.


"Dia (Altaf) nggak pernah cerita background dia main kripto apa, yang saya sendiri tau dia emang pengin cari uang aja. (Ruginya) kalau yang di polisi kan Rp 80 juta ya, kalo di kita nggak pernah diceritain gitu," ujar Akbar di Kukusan, Beji, Depok, Minggu (6/8/2023).



"Dia sempat mention itu kan kayak tebak-tebakan lah ya jadi harus nebak kapan naik kapan turun mungkin gitu sih yang saya tahu gimana cara kehilangan uangnya," tambahnya.



Akbar mengatakan Altaf pernah mengeluh dan kebingungan mencari uang. Kendati demikian, kata Akbar, Altaf tidak bercerita lagi terkait itu.



"(Altaf) sempet ngeluh soal kebingungan-kebingungan dan kepusingan dia cara mencari uang ya cuma lanjutannya nggak ada si dia. Cuma cukup ngeluh aja sih dan nggak ngomongin gimana mau nge-handle masalah ini," ungkapnya.



Altaf Sempat Untung dari Kripto
Polisi mengungkap Altaf tega membunuh Zidan karena faktor terlilit utang. Pelaku diketahui ingin merampas ATM milik korban.



"Tidak ada (motif lain) karena kan korban ini lebih sukses dan mungkin (pelaku) berpikir bahwa isi ATM korban ini bisa melunasi utang pelaku," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan dalam konferensi pers di kantornya, Sabtu (5/8).



Pelaku juga aktif dalam mengikuti investasi online kripto. Namun, sejak Januari tahun ini, pelaku kerap kali mengalami kerugian.



"Pengakuan korban ini juga pernah berhasil, tapi per Januari ini gagal mulu," jelas Nirwan.



Kerugian ini juga membuat pelaku banyak meminjam uang, salah satunya melalui pinjaman online (pinjol). Pelaku lalu gelap mata dalam melunasi utangnya hingga tega membunuh juniornya di kampus.


Setelah membunuh MNZ, sejumlah barang korban pun direncanakan dijual oleh pelaku. Polisi menyebut kerugian pelaku akibat bisnis kripto mencapai puluhan juta rupiah.



"(Total) Rp 80 juta (rugi), pelaku ini bermain kripto," kata Nirwan.



Niat pelaku untuk menjual barang-barang korban urung dilakukan. Pelaku mengaku selalu didatangi korban lewat mimpi.

Posting Komentar

0 Komentar