Petani Kediri Jadi Korban Penonton Balap Liar, Bikin Tanaman Pertanian Rusak Akibat Terinjak-Injak

KEDIRI, tjahayatimoer.net - Balap Liar di area Simpang Lima Gumul (SLG), Ngasem tidak saja membahayakan pengguna jalan. Pemilik sawah di area tersebut ikut mengeluhkan dampak akibat massa berkumpul saat kegiatan balap liar itu berlangsung.


Hal itu seperti dialami Sukirno, 60, warga Sumberejo, Ngasem. Tidak saja terganggu akibat suara bising knalpot motor meraung-raung. Lahan pertanian petani itu di area SLG  dari sewa juga kena dampak.


“Ngeteniki lahan nyewo, nggih kenek dampak e (ini lahan sewa juga terkena dampaknya),”tegas Sukirno saat ditemui di lahan. Pria itu mengatakan, seringkali gerombolan penonton balap liar itu diusir oleh polisi kemudian berlari ke arah lahan.


Sehingga membuat penonton ymayoritas remaja menabraki dan menginjak-injak tanaman di sawah tersebut. “Waktu diobyak polisi, mlayu arah mriki nendang-nendang (ketika ada patroli polisi, lari ke sini sambil nendang-nendang tanaman),” imbuh Sukirno.


Dia mengakui saat dirugikan terkait hal ini, karena tanaman jagung baru keluar buahnya justru harus dibuang karena rusak dan tidak bisa dimasak. “Masih janten, kulo ngelu. Kulo pendeti enten rong rangkul ceklek-ceklek,gek belum bisa dimasak,”ucap Sukirno.


Ia menuturkan jagung itu lantas dibawa pulang dikasihkan tetangga untuk dijadikan pakan ternak. Menanggapi kejadian tersebut, dia rela mempersiapkan lahan sengaja dikosongkan untuk dijadikan jalan, agar nanti jika terpaksa ada penonton tidak melewati area tanaman.


“Ingin ditanami ketela tapi tidak jadi karena untuk ngasih jalan agar tidak merusak-rusak tanaman. Jadinya dibuat galengan,” ucap Sukirno.Selain itu Sukirno membuat pagar dari rumput pakan sengaja tidak dipotong, juga dengan memasang bambu agar tidak dilewati.


“Tapi ini sudah lebih aman, karena sudah ngalahi dibuatkan jalan, juga dipasangi awer-awer (penghalang).”kata pria tersebut. Sementara itu, Polres Kediri bersama satpol PP melakukan operasi gabungan rutin pada Sabtu malam (22/7).


Kegiatan itu difokuskan di area SLG untuk mengantisipasi balap liar yang mengganggu masyarakat. “Kami tidak melakukan tindakan represif, fokus ke antisipasi saja. Antisipasi balap liar dan juga kamtibmas,” jelas Budi Winariyanto, Kanitgakkum Satlantas Polres Kediri. (red)

Posting Komentar

0 Komentar