Penjelasan Kapolres Gresik terkait Video Keluhan Gagal Ujian Praktek SIM Viral


GRESIK, tjahayatimoer.net -   Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom memberikan penjelasan sebuah video keluhan gagal ujian praktek SIM berdurasi 4 menit 57 detik viral di dunia maya. Video tersebut ada seorang ibu asal Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik bernama Marita Sani (42 th).




Dalam video yang beredar, Marita menyebutkan bahwa anaknya tidak lulus ujian praktik surat izin mengemudi atau SIM C sebanyak 13 kali. Video itupun lantas tersebar dan viral di media sosial (Medsos) WhatsApp (WA), Facebook hingga Tik Tok.




"Assalamualaikum, salam sejahtera untuk semuanya, hari ini tanggal 1 Agustus 2023 saya mau bercerita sedikit, ini saya mau memberitahukan ke Bapak Kapolri, tadi pagi saya sempat adu mulut dengan petugas Satlantas Polres Gresik, tempat domisili saya, tadi itu saya mau ngantar anak saya kenapa kok sampai 13 kali gak lulus-lulus, ternyata imbauan Pak Kapolri kemarin tidak diberlakukan, jadi tadi saya sempat mau menemui Kasatlantas setelah anak saya tidak diluluskan lagi untuk ke 13 kalinya,” ucapnya dalam video viral.



Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menjelaskan adanya insiden tersebut. 



“Memang betul pada saat 1 Agustus 2023 dilaksanakan pengajuan sebagai pemohon SIM atas nama Sudirman 49 tahun (suami dari ibu Marita Sani) dan Nur Muhammad Rivaldi 22 tahun (anak dari ibu Marita Sani),” ujarnya.




Pihaknya sudah menindaklanjuti keluhan tersebut. Dari pemeriksaan berkas, memang ditemukan adanya tes uji praktik berulang yaitu atas nama Nur Muhammad Rivaldi. 



“Kami sudah melaksanakan pengecekan langsung ke Satpas Gresik, dan melakukan evaluasi terhadap setiap tahapan dan mekanisme penerbitan SIM,” imbuhnya.



Ke depan, lanjut AKBP Adhitya, kami lakukan pendataan khususnya bagi pemohon SIM yang sudah gagal 2kali/lebih. Pihaknya tentu tidak melepas perhatian begitu saja. Di sisi lain, petugas Satpas juga diintruksikan agar proaktif untuk dapat memfasilitasi pemohon SIM yang berulang kali gagal agar diberi pelatihan yaitu dengan program coaching clinik.



“Program coaching clinic ini untuk membantu pemohon SIM yang kesulitan menjalankan ujian praktik. Masyarakat bebas menggunakan fasilitas ujian praktik ini saat sore hari, kami juga beri pendampingan di sana. Masyarakat yang mau latihan di sini akan kami bantu, kami beri arahan dan program ini tidak dipungut biaya alias gratis,” tandasnya.



Di samping itu, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2002 tersebut juga berharap kepada pemohon SIM agar turut proaktif bilamana sudah beberapa kali tidak lulus. “Sehingga kami bisa memberi pelatihan dan prioritas lebih kepada yang bersangkutan,” pungkasnya.  (red.js)

Posting Komentar

0 Komentar