Musim Kemarau 13 Kecamatan di Bojonegoro Krisis Air Bersih, BPBD Distribusikan 1,2 Juta Liter


Bojonegoro, tjahaytimoer.net –  Krisis air bersih dampak musim kemarau di Kabupaten Bojonegoro semakin meluas. Hingga Senin (21/08/2023), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro sudah mendistribusikan lebih dari 1,2 juta liter air, Selasa (22/08/2023).

Jutaan liter air bersih itu didistribusikan ke 24 desa di 13 kecamatan yang warganya mulai kesulitan mendapat air bersih. Pendistribusian air bersih diperkirakan akan terus bertambah. Pasalnya, sesuai prakiraan BMKG, puncak musim kemarau akan terjadi antara Agustus hingga September.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Ardhian Orianto mengatakan, meski begitu status level kekeringan di Kabupaten Bojonegoro masih di level sedang. “Data per 21 Agustus, sudah terdistribusikan 306 tangki atau setara 1.225.000 liter air,” ujarnya.

Sesuai data di BPBD Bojonegoro, 13 kecamatan yang mengalami kekurangan air bersih dengan rincian, Kecamatan Margomulyo, Desa Meduri; Kecamatan Ngraho, Desa Sugihwaras; Kecamatan Tambakrejo, Desa Malingmati dan Desa Jatimulyo; Kecamatan Ngasem, Desa Dukohkidul, Butoh, Sambong, dan Desa Kolong.

Kemudian Kecamatan Bubulan, Desa Clebung; Kecamatan Sukosewu, Desa Sumberjokidul; Kecamatan Sugihwaras, Desa Siwalan, Bareng, Panunggalan, dan Desa Alasgung; Kecamatan Sumberrejo Desa Karangdinoyo, Kayulemah, Sumberharjo, Tlohohaji, dan Desa Tulungrejo.

Selanjutnya di Kecamatan Kepohbaru, SMAN Kepohbaru; Kecamatan Sekar, SMKN Sekar; Kecamatan Ngambon, Desa Nglampin; dan Kecamatan kedungadem, Desa Jamberejo; Kecamatan Malo, Desa Petak. (red.IY)

Posting Komentar

0 Komentar