Blitar, tjahaytimoer.net – Kekeringan melanda sebagian wilayah Kabupaten Blitar, utamanya di selatan seperti di Desa Tugurejo Kecamatan Wates. Di desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang tersebut, sebanyak 200 kepala keluarga (KK) di empat RT mengalami kesulitan mencari air bersih selama hampir satu bulan.
Di musim kemarau tahun ini, sumber air warga mengering. Kondisi ini sebetulnya sudah biasa terjadi wilayah Desa Tugurejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar setiap tahunnya.
“Sulit cari air sekarang, biasa kalau kemarau kan gitu, sumber air pasti menyusut di sini,” kata Nanto, warga Desa Tugurejo, Senin (28/8/2023).
Untuk memenuhi kebutuhan minum, mencuci, dan mandi warga pun terpaksa membeli air bersih yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah. Sementara warga dengan keterbatasan ekonomi harus berjalan jauh mencari sumber air yang masih ada.
Warga pun terpaksa berhemat, agar ketersediaan air yang dimilikinya mencukupi untuk keperluan minum, mandi. Sementara untuk mencuci pakaian ada sebagian warga yang memilih mencuci di sumber air dan tidak rumah.
“Kalau sumur sudah kering, ya pasti ke Mbelik (sumber air), atau kucur untuk mencari air, kalau beli air yang mahal lo,” ungkapnya.
Kondisi yang dialami warga ini pun, telah deketahui oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blitar. BPBD Kabupaten Blitar telah berkoordinasi dengan pihak desa untuk melakukan assessment data terkait jumlah kepala keluarga yang terdampak kekeringan.
Selain itu BPBD Kabupaten Blitar juga langsung melakukan droping air bersih ke 4 RT yang dilaporkan terdampak kekeringan. Droping air bersih ini sudah dilakukan oleh BPBD Kabupaten Blitar selama 5 hari terakhir.
“Dropping air bersih sudah kami lakukan secara bergantian di empat RT terdampak dengan total keluarga terdampak sekitar 200 keluarga,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar Ivong Berrtryanto.
Ivong menjelaskan, dalam sehari pihaknya melakukan droping air bersih dengan kapasitas 6000 liter kepada masyarakat terdampak. Jumlah air tersebut dibagi untuk beberapa titik di wilayah terdampak kekeringan.
Pembagian ini dilakukan agar seluruh masyarakat yang terdampak kekeringan kebagian air bersih. BPBD memastikan bahwa droping air bersih ini akan terus dilakukan agar kebutuhan air bersih masyarakat di Desa Tugurejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar terpenuhi.
“Kami terus berkoordinasi dengan desa setempat untuk update data warga yang mulai terdampak kekeringan agar mendapat droping air bersih,” ungkapnya.
Kini BPBD terus berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai kemungkinan meluasnya wilayah terdampak kekeringan. Namun sejauh ini hanya kekeringan masih terjadi di Desa Tugurejo Kecamatan Wates Kabupaten Blitar. (red.IY)
0 Komentar