Ponorogo, tjahaytimoer.net – Bulog Ponorogo terus berupaya untuk menekan harga beras, yang dalam 2 minggu terakhir mengalami kenaikan. Salah satu yang dilakukan dengan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Dimana, dalam program ini,
Bulog Ponorogo menyalurkan beras SPHP ke pasar tradisional di wilayah kerjanya. Yakni di 3 kabupaten, mulai dari Ponorogo, Magetan dan Pacitan.
“Dalam program SPHP ini, kita juga bekerjasama dengan Disperindag, dinas ketahanan pangan dan satgas pangan,” kata Pimpinan Cabang (Pinca) Bulog Ponorogo Aan Sugiarto, Jumat (25/8/2023).
Droping beras SPHP ini, kata Aan akan dilakukan secara rutin setiap seminggu sekali. Penyaluran sesuai dengan permintaan pedagang. Namun, rata-rata selama ini pedagang dipasok sekitar 400 kilogram atau 80 pak. Dalam satu pasar tradisional, Bulog Ponorogo menyalurkan ke 10 pedagang beras yang ada di pasar tersebut.
“Droping beras SPHP dilakukan di pasar-pasar tradisional di 3 kabupaten, yakni Ponorogo, Pacitan dan Magetan yang menjadi wilayah kerja kita,” ungkap Aan.
Diharapkan dengan program SPHP yang akan dilakukan secara rutin ini, harga beras di pasaran bisa tertahan. Sebab, untuk saat ini jika membeli beras dari Bulog tentu harganya lebih murah, dikisaran harga Rp9.500-an per kilogramnya. Terkait penambahan pasokan, Aan masih akan melakukan evaluasi bersama instansi terkait dan satgas pangan.
“Untuk penambahan pasokan, nanti kita akan evaluasi dulu bersama instansi terkait dan satgas pangan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, harga bahan pokok beras di Pasar Legi Ponorogo mengalami kenaikan. Harga beras medium saat ini diharga Rp11.100 per kilogramnya. Kenaikan harga ini, terjadi sejak 2 minggu terakhir. Awalnya, pada 2 minggu lalu, beras masih dikisaran harga Rp10 ribu per kilogram. Namun, setiap hari harganya naik Rp100 hingga akhirnya diangka Rp11.300.
“Saat ini, harga beras setiap hari naik Rp 100. Pada 2 minggu lalu harganya masih Rp10 ribu saat ini sudah mencapai Rp11.300,” ungkap Heri Setiyo, salah satu pedagang beras di Pasar Legi Ponorogo.
Heri memperkirakan naiknya harga beras ini, sulitnya mencari gabah di Ponorogo. Sebab, sudah tidak masa panen. Sementara saat panen beberapa waktu lalu, pedagang gabah dari luar kota jemput bola untuk membeli gabah ke petani-petani. Sehingga pedagang yang lokal kualahan, sebab pedagang dari luar kota berani membeli dengan harga tinggi.
“Harga gabah saat ini cukup tinggi, itu mungkin juga memicu harga beras juga naik,” kata Heri. (red.IY)
0 Komentar