Ibu Hamil Beresiko dan Balita Gizi Kurang di Kota Kediri Dapat Edukasi Pola Makan


KEDIRI, tjahayatimoer.net - Lima ibu hamil beresiko dan balita gizi kurang dikunjungi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar, Jumat (11/8/2023).


Ibu hamil dan balita gizi kurang yang dikunjungi warga Kelurahan Tamanan, Bandar Kidul, Campurejo, Banjarmlati, dan Lirboyo.


Pada kunjungan ini para ibu hamil dan balita yang mengalami gizi kurang diberikan bingkisan buah dan bahan makanan sehat seperti telur, kacang hijau dan lainnya.


Ferry Silviana Abu Bakar menjelaskan, di Kota Kediri cukup banyak kasus gizi kurang. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi tentang pola makan di rumah untuk para orang tua.


"Karena pola makan yang salah tidak bisa diselesaikan hanya dengan bantuan pemberian makanan tambahan namun harus diubah dari pola makan keluarga," jelasnya.


Ketua TP PKK Kota Kediri memberikan saran agar digalakkan kembali orientasi Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA).


Tujuannya agar para ibu yang belum tahu edukasi tersebut bisa mengetahuinya. Memang tugas orang tua yang memiliki balita harus fokus terhadap apapun yang masuk dalam perut si anak.


"Pemberian makan itu 3 kali sehari, diberi kudapan 2 kali, selain itu waktu tidur dan main anak juga harus cukup," terangnya.


Kepada para ibu hamil untuk rajin periksa kehamilannya ke fasilitas kesehatan terdekat secara rutin. Agar bisa terdeteksi jika terjadi hal-hal yang beresiko. Harapannya ibu-ibu dapat melahirkan dengan selamat dan bayinya pun sehat. Para ibu hamil juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan bidan wilayahnya dan puskesmas terdekat.


Sementara Nur Aini, ibu hamil yang memiliki resiko menceritakan tentang kehamilannya merupakan yang pertama baginya dan sangat ditunggu setelah menikah di bulan November tahun lalu.


Selama kehamilan mengalami mual, pusing seperti ibu hamil pada umumnya. Di usia kandungannya yang menginjak 3,5 bulan kondisi tubuhnya mulai bisa menyesuaikan dan stabil. Berdasarkan pemeriksaan atau kontrol setiap bulannya bayi yang ada dalam kandungannya tumbuh dengan sehat.


Namun Nur Aini mengaku memiliki berat badan kurang sehingga dikategorikan sebagai ibu hamil beresiko.


"Berat badan saya kurang disarankan untuk selalu makan makanan sehat dan rutin untuk periksa kehamilan," ungkapnya.

Posting Komentar

0 Komentar