Genjot Produksi Perikanan Tangkap, Bantul Lakukan Regenerasi Nelayan

 


Bantul, tjahaytimoer.net –  Dalam rangka menggenjot dan meningkatkan produksi perikanan tangkap di Kabupaten Bantul, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, DIY mendorong nelayan melakukan regenerasi.

“Upaya meningkatkan produksi perikanan kalau di perikanan tangkap yang pasti kita regenerasi nelayan, jumlah nelayan harus kita tambah, anak-anak muda harus mau jadi nelayan,” kata Kepala DKP Bantul Istriyani kepada BERITAJATIM.COM Jumat (18/8/2023).

Istriyani menambahkan jika jumlah pelaku penangkapan ikan di laut atau nelayan bertambah harapannya nanti volume penangkapan ikan makin meningkat.

Saat ini terdata jumlah nelayan aktif di Bantul sekitar 500 an orang. “Kemudian kita juga ada fasilitasi alat tangkap, dan perahu juga, supaya nanti mereka mendapatkan fasilitas pendukung untuk menangkap ikan,” katanya.

Dia mengatakan, i saat ini kebutuhan permintaan ikan budidaya seperti nila, gurame, utamanya ikan lele sebagai bahan konsumsi warung kuliner itu sangat besar. “Sehingga salah satu upayanya untuk menggenjot produksi untuk memenuhi pasar dengan sistem padat tebar benih, teknologi sistem kocor, jadi air mengalir terus menerus,” katanya.

Kabupaten Bantul sendiri memiliki target produksi perikanan baik ikan budidaya dan perikanan tangkap di tahun ini sekitar 13.500 ton. Pihaknya optimistis terpenuhi dengan didukung sekitar 500an nelayan dan 430 kelompok pembudidaya perikanan (Pokdakan).

“Kalau validasi hingga pertengahan tahun target produksi di semester pertama 2023 terpenuhi, karena kita akumulasi dari perairan tangkap dan budidaya. Tahun lalu produksinya juga terpenuhi, target tahun ini ada kenaikan sekitar beberapa persen dari tahun lalu,” tutupnya. (Aje)

Dia mengatakan, sedangkan untuk peningkatan produksi perikanan budidaya, dilakukan dengan penerapan teknologi dalam membudidayakan ikan di kolam, seperti teknologi yang saat ini diarahkan yaitu sistem kocor atau air yang terus mengalir.

“Seperti sekarang ini di Ringinharjo, Gunturgeni Poncosari, dan BBI (Balai Benih Ikan) Pundong itu sistem kocor, sehingga dengan satu luasan tertentu bisa kita tebar ikan yang banyak, dan volume produksi menjadi meningkat,” katanya. (red.IY)

Posting Komentar

0 Komentar