Jakarta, tjahayatimoer.net - PT Bank Tabungan Negara (Persero) alias BTN bakal menjual sederet aset kredit bermasalah dan meraup Rp2 triliun.
Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu menyebut sudah mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjual sejumlah aset tersebut. Harapannya, tingkat non performing loan (NPL) di BTN bisa ditekan.
"Izin OJK sudah keluar, tinggal sedikit lagi kami lakukan asset sell. Kami harapkan dua tahap, di September Rp1 triliun dan akhir tahun Rp1 triliun. Jadi NPL bisa keluar Rp2 triliun," ujarnya selepas Akad Massal Serentak KPR BTN di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Banten, Selasa (8/8)."Pada umumnya kami jual high rise building atau apartemen dan hotel-hotel bermasalah. Ini kurang lebih dilakukan tahun ini, Rp2 triliun," imbuh Nixon.
Menurutnya, selama 2014-2017 penjualan high rise building benar-benar lesu. Oleh karena itu, BTN saat ini mendorong kampanye kepemilikan bangunan vertikal tersebut.Selain itu, Nixon menanti pembayaran klaim tertunda dari PT Asuransi Jiwasraya. Harapannya, pembayaran tersebut bisa mencapai Rp500 miliar.
"Izin OJK sudah keluar, tinggal sedikit lagi kami lakukan asset sell. Kami harapkan dua tahap, di September Rp1 triliun dan akhir tahun Rp1 triliun. Jadi NPL bisa keluar Rp2 triliun," ujarnya selepas Akad Massal Serentak KPR BTN di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Banten, Selasa (8/8)."Pada umumnya kami jual high rise building atau apartemen dan hotel-hotel bermasalah. Ini kurang lebih dilakukan tahun ini, Rp2 triliun," imbuh Nixon.
Menurutnya, selama 2014-2017 penjualan high rise building benar-benar lesu. Oleh karena itu, BTN saat ini mendorong kampanye kepemilikan bangunan vertikal tersebut.Selain itu, Nixon menanti pembayaran klaim tertunda dari PT Asuransi Jiwasraya. Harapannya, pembayaran tersebut bisa mencapai Rp500 miliar.
"Sehingga keluarga ahli waris sebelum akhir tahun mendapatkan kepastian pelunasan kewajiban dari almarhum dan almarhumah yang asuransinya ditutup pakai Jiwasraya. Lagi proses bersama Jiwasraya, mudah-mudahan bisa diselesaikan sebelum akhir tahun (2023)," tutup Nixon.
Jika strategi tersebut berhasil, Nixon menargetkan NPL BTN di akhir 2023 bisa ditekan hingga 3,4 persen.
Jika strategi tersebut berhasil, Nixon menargetkan NPL BTN di akhir 2023 bisa ditekan hingga 3,4 persen.
(red.js)
0 Komentar