30 Ribu Orang Terancam PHK Buntut Usaha Truk Berusia Seabad Bangkrut

 


Jakarta, tjahayatimoer.net -  Perusahaan truk asal AS menyatakan bangkrut dan harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 30 ribu karyawan setelah 99 tahun beroperasi.
Sebelum resmi tutup, Yellow Corp didemo oleh kelompok pekerjanya yang tergabung dalam serikat pekerja bernama Teamsters. Tuntutannya adalah kepastian jaminan program pensiun dan asuransi kesehatan karyawan.




Namun, para pekerja mendapatkan informasi pada awal pekan ini bahwa Yellow Corp sudah tak lagi mengambil barang dari para pelanggan. Perusahaan yang berbasis di Nashville, Tennessee, AS itu hanya mengirim barang-barang yang sudah terdata di sistem.




Presiden Teamsters Sean O'Brien menyayangkan kebangkrutan perusahaan, meski kabar tersebut tidak mengejutkan. Pasalnya, Yellow Corp disebut menumpuk utang US$1,5 miliar atau setara Rp22,6 triliun (asumsi kurs Rp15.116 per dolar AS).




"Yellow secara historis membuktikan bahwa mereka tidak mampu mengelola diri sendiri meskipun ada miliaran dolar dalam bentuk konsesi pekerja dan ratusan juta dana bailout dari pemerintah federal. Ini adalah hari yang menyedihkan bagi para pekerja dan industri pengangkutan Amerika," katanya dalam pernyataan resmi, dikutip dari CNN, Selasa (1/8).




Di lain sisi, Yellow Corp mencatatkan pinjaman US$700 juta alias Rp10,5 triliun kepada Pemerintah AS pada 2020. Berkat pinjaman itu, para pembayar pajak di Negeri Paman Sam mengantongi 30 persen saham perusahaan.





Saat ini ada dua pesaing lain di segmen pasar angkutan truk, yakni ABF Freight dan TForce. Keduanya jauh lebih cuan dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan Yellow.




Meski begitu, Yellow Corp bukan satu-satunya raksasa perusahaan angkutan truk yang gulung tikar. Ada CF alias Consolidated Freightways yang lebih dahulu bangkrut di 2022. Sebelumnya, Yellow, Roadway, dan CF dikenal sebagai tiga besar industri angkutan truk. (red.js)







Posting Komentar

0 Komentar