Pasuruan, tjahaytimoer.net – Pelari dari berbagai negara siap meramaikan ‘Pasuruan Bromo Marathon 2023’ yang digelar pada Minggu (3/9/2023). Ini merupakan event yang ke-10.
Pendiri Bromo Marathon, Dedy Kurniawan mengungkapkan, tagline yang diusung pada Pasuruan Bromo Marathon 2023 adalah ‘Run The Adventure’. Titik awal lomba dimulai dari Plataran Bromo, Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari.
Acara ini mempertandingkan lima kategori perlombaan, termasuk 2,5KM Kids Category, 5KM, 10KM, 21KM, dan Full Marathon 42KM. Khusus untuk kategori anak-anak, pesertanya adalah pelajar SD dan SMP di sekitar Wilayah Kecamatan Tosari.
“Kita sediakan kategori anak-anak. Pesertanya dari pelajar SD dan SMP di Tosari dan sekitarnya. Rutenya juga pendek hanya 2,5 kilometer,” kata Dedy menjelaskan, Senin (28/8/2023).
Dalam kategori 5KM, peserta akan berlari pada rentang ketinggian 1.839 – 1.931 Mdpl. Kategori 10KM memiliki rentang ketinggian antara 1.839 – 2.129 Mdpl. Sementara kategori 21KM melintasi rentang ketinggian 1.839 – 2.469 Mdpl, dan kategori Full Marathon menghadapi tantangan pada rentang ketinggian 1.839 – 2.476 Mdpl.
Dedy menjelaskan bahwa proses registrasi peserta dimulai sejak 3 Maret 2023 dan akan ditutup pada 3 September 2023. Dalam total, akan ada 1.300 pelari dari 23 negara yang bersaing memperebutkan hadiah dengan total Rp 50 juta. “Total hadiahnya Rp 50 juta untuk para juara di semua kategori,” ungkap Dedy.
Sementara itu, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengajak para wisatawan untuk datang ke Tosari, Kabupaten Pasuruan. Selain mengikuti Pasuruan Bromo Marathon, wisatawan juga dapat menikmati pesona alam di kecamatan tersebut.
“Datang dan nikmati keindahan Kabupaten Pasuruan yang segar. Pasuruan Always Fresh adalah tagline kami. Saya ajak semua wisatawan untuk datang ke Tosari Kabupaten Pasuruan. Nikmati semua pesona di Tosari sambil menghadapi tantangan di event Bromo Marathon ini,” ajak Bupati Irsyad.
Lebih lanjut, Bupati Irsyad meyakini bahwa Pasuruan Bromo Marathon 2023 akan menjadi acara yang spektakuler. Selain diikuti oleh pelari dari Asia, Eropa, dan Amerika, juga menyajikan hiburan dan sajian makanan khas Tengger. (red.IY)
0 Komentar