Jakarta, tjahayatimoer.net - Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) mengatakan ada kendaraan yang dialokasikan untuk Indonesia di kapal kargo yang terbakar di perairan Belanda pada Rabu (26/7). Penyebab kebakaran kapal itu sejauh ini belum bisa dipastikan.
"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, di dalam kapal tersebut ada 10 kendaraan alokasi untuk Mercedes-Benz Indonesia tetapi mengenai tipe dan kondisi kendaraan apakah ikut terbakar atau tidak, per saat ini kami masih menunggu informasi lebih lanjut," kata Kariyanto Hardjosoemarto, Head of Marketing Communications and Public Relations MBDI, saat dihubungi Senin (31/7).
Berdasarkan informasi terkini dari Bloomberg, kapal kargo bernama Fremantle Highway berbendera Panama itu terbakar dalam rute perjalanan menuju Pelabuhan Said di Mesir usai berhenti di Pelabuhan Bremerhaven di Jerman.
Shoei Kisen Kaisa Ltd, perusahaan yang memiliki vessel tersebut mengatakan tujuan akhirnya adalah Singapura.
Penyewa kapal kargo itu, Kawasaki Kisen Kaisha Ltd, menjelaskan ada 3.783 kendaraan yang dibawa, termasuk 498 kendaraan listrik. Data ini lebih banyak dari pemberitaan sebelumnya yaitu nyaris 3.000 kendaraan dan 25 di antaranya adalah kendaraan listrik.
Mercedes-Benz Group AG mengatakan hampir 300 mobil mereka ada di kapal kargo itu, sedangkan BMW AG mengungkap ada beberapa ratus mobil.
BMW Group Indonesia sejauh ini belum merespons ketika dihubungi tentang alokasi unit buat Indonesia di kapal tersebut.
Pada pemberitaan awal kebakaran Freemantle disebut karena api muncul dari area penyimpanan kendaraan listrik. Namun pihak Belanda menyangkal dugaan itu dan sejauh ini belum ada pernyataan resmi tentang penyebab kebakaran.
Kebakaran kendaraan listrik yang membawa baterai lithium-ion bisa jadi malapetaka besar karena barang ini bisa terbakar lebih panas dan lama dibanding bensin.
Bukan cuma itu kebakaran baterai bisa lebih sulit dipadamkan, bahkan api masih bisa muncul setelah berhasil dijinakkan.
Pada pemberitaan awal kebakaran Freemantle disebut karena api muncul dari area penyimpanan kendaraan listrik. Namun pihak Belanda menyangkal dugaan itu dan sejauh ini belum ada pernyataan resmi tentang penyebab kebakaran.
Kebakaran kendaraan listrik yang membawa baterai lithium-ion bisa jadi malapetaka besar karena barang ini bisa terbakar lebih panas dan lama dibanding bensin.
Bukan cuma itu kebakaran baterai bisa lebih sulit dipadamkan, bahkan api masih bisa muncul setelah berhasil dijinakkan. (red.js)
0 Komentar