ESDM: Populasi Motor 120 Juta Unit, Sembur Emisi 300 Juta Kg per Hari


Jakarta, tjahayatimoer.net - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan populasi sepeda motor di Indonesia terus membengkak dan ujungnya menjadi salah satu sumber penghasil emisi karbon terbesar yang dapat mencemari lingkungan.




Data kepolisian menyebut jumlah motor di Indonesia telah menyentuh angka lebih dari 120 juta unit. Kata Arifin angka tersebut diproyeksi terus bertumbuh sekitar lima sampai enam persen per tahun.




"Kami berfokus terhadap kendaraan motor bakar roda dua karena angka populasinya lebih dari 120 juta lebih dan tren pertumbuhan menunjukkan 5-6 persen setiap tahun," kata Arifin di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (28/7).





Menurutnya populasi motor ratusan juta unit berkontribusi besar terhadap pencemaran udara lewat emisi karbon. Kata dia jumlah emisi yang dihasilkan dari roda dua saat ini mencapai 300 juta kilogram per hari.




Selain itu penggunaan motor konvensional juga mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar harian yang nilainya mencapai US$480 juta per hari.




"Jika satu sepeda motor mengkonsumsi 1 liter BBM tiap hari, equivalen 650 crude oil per hari dengan harga minyak 80 dolar barel, maka kita bakar 480 juta dolar per hari. Emisinya, menghasilkan 2,5 kg emisi. Jadi, kalau 120 juta, berarti berapa 300 juta kg emisi per hari," kata Arifin.




Ia mengatakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi hal tersebut melalui program konversi motor konvensional menjadi listrik. Kata dia dampak yang dihasilkan dari program ini akan sangat signifikan baik untuk pengurangan emisi mau pun penghematan yang dihasilkan.





ESDM telah mencanangkan target konversi motor listrik mencapai 50 ribu unit tahun ini sedangkan 2024 meningkat menjadi 150 ribu unit.




Untuk meningkatkan animo masyarakat terkait program tersebut, kini pemerintah juga telah mengucurkan subsidi untuk konversi motor listrik sebesar Rp7 juta per unit.




Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi program konversi tersebut.




Menurut Budi pilihan mengkonversi motor untuk mengurangi emisi adalah langkah tepat karena populasi dan pertumbuhan roda dua di Tanah Air sangatlah besar.




"Motor ini game changer. Jumlahnya banyak, mudah dilakukan, banyak yang butuh. Jadi semua berperan dan masyarakat menikmati Opex yang lebih rendah," kata Budi. (red.js)


Posting Komentar

0 Komentar