Bupati Kediri Larang ASN dan P3K Pakai Elpiji Melon

 

Kediri, tjahayatimoer.net - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) menggunakan elpiji subsidi.


Imbauan ini disampaikan oleh Bupati Kediri yang akrab disapa Mas Dhito itu usai menyerahkan SK pengkatan rastusan pegawai P3K.


“Saya menghimbau kepada para ASN Pemerintah Kabupaten Kediri untuk tidak menggunakan elpiji 3 kilogram karena itu bersubsidi, maka hari ini saat penyerahan SK P3K saya imbau itu,” kata Mas Dhito.


Masih kata Mas Dhito, elpiji ukuran 3 kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Maka, dirinya berkoodinasi kepada kepolisian dan TNI terkait aturan pemakaian elpiji melon.


“Untuk ASN, TNI, Polri dan delapan usaha (berdasarkan Surat Edaran Dirjen Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022) tidak diperbolehkan,” ungkapnya.


Delapan kelompok usaha berdasarkan edaran itu restoran, hotel, usaha binatu, usaha batik, usaha tani tembakau, usaha jasa las, usaha pertanian (diluar ketentuan Perpres No.38 tahun 2019 dan yang belum dikonversi) dan usaha peternakan.


Sementara itu, penyerahan SK P3K tenaga guru dan teknis Kabupaten Kediri tahun 2022 diberikan kepada 838 pegawai. Secara simbolis penyerahan digelar di Lapangan Pemkab Kediri. Selain masalah elpiji bersubsidi Mas Dhito mengingatkan kepada para pegawai untuk tidak melupakan untuk menunaikan zakat.


“Kalau sudah punya rejeki zakat, infaq, sodaqohnya disalurkan,” pesannya.


Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Kediri Heru Santoso secara terpisah menyebut, 838 orang pegawai penerima SK pengangkatan ditempatkan di tiga OPD.


Rinciannya 819 orang tenaga guru untuk Dinas Pendidikan dan 19 tenaga teknis, masing-masing 14 orang ditempatkan di Dinas Pertanian dan Perkebunan, 5 orang ditempatkan di Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan.


“Penempatan P3K guru ini untuk sekolah SD dan SMP di 26 kecamatan,” terangnya.


Penyebarannya P3K guru itu, lanjut Heru, untuk SD sebanyak 747 orang yang ditempatkan di 428 sekolah. Sedang SMP sebanyak 72 orang di 35 sekolah. Adapun untuk tenaga teknis paling banyak untuk petugas penyuluh pertanian. (red.js)

Posting Komentar

0 Komentar