Jakarta, tjahayatimoer.net - Tim search and rescue (SAR) gabungan saat ini masih berusaha melakukan evakuasi terhadap delapan penambang emas yang terjebak di galian yang berada di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas.
Para penambang itu diduga tenggelam di air yang memenuhi galian itu."Diduga penambang tenggelam," kata Kepala Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa, Rabu (26/7) petang.Menurutnya, galian tambang itu saat ini kondisinya penuh air. Pihaknya terus berusaha menguras air tersebut."Kita berupaya kalau kejadiannya pukul 23.00 WIB sampai dengan sekarang kondisi terendam air, mungkin kita bisa bayangkan sendiri," katanya.Meski demikian, pihaknya masih tetap terus berusaha. Dia berharap delapan penambang itu masih bisa ditolong."Tapi tetap kita usahakan untuk evakuasi. Kita berdoa siapa tahu masih bisa tertolong dalam keadaan selamat," terangnya.Dia menyebut hingga kini tim pencari hanya bisa berusaha menguras air yang memenuhi terowongan itu. Penyelaman tidak mungkin bisa dilakukan lantaran terlalu berisiko."Kalau untuk penyelaman saya kira terlalu berisiko. Karena tempatnya terlalu sempit. Terus di dalam airnya keruh, visibility 0. Kita juga dalam pelaksanaan operasi SAR harus mengutamakan safety. Untuk sementara ini kita observasi lagi, kemungkinan-kemungkinan apa yang bisa kita laksanakan," kata dia.Hanya saja, upaya untuk menguras air di terowongan itu juga mengalami kendala. Sebab air sudah memenuhi terowongan sedalam puluhan meter itu.
"Penyedotan sudah dilakukan sejak pagi sampai sekarang air cuma turun satu meter. Tadi juga kita sudah berkoordinasi dengan ESDM. Kemungkinan di dalam sudah terisi air semua," kata dia.
Delapan orang terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat, Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.Berdasarkan data delapan penambang yang terjebak itu terdiri atas Cecep Suriyana (29), Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40) dan seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
0 Komentar