KEDIRI, tjahayatimoer.net - Puluhan warga Perumahan Persada Sayang dan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri menggeruduk Balai Kota Kediri, Rabu sore (31/5). Mereka menuntut pemkot membantu warga perumahan itu mendapat ganti rugi.
“Kami meminta dibantu mendapatkan ganti rugi,” terang Ketua RT 18/RW 6 Perumahan Putut Suharto saat orasi di balai kota kemarin.
Sekitar pukul 14.00 arak-arakan massa berangkat dari perumahan di Kelurahan/Kecamatan Mojoroto. Tiba di balai kota, bergantian orasi. Intinya, berharap pemkot membantu warga Perumahan Persada Sayang meminta ganti rugi ke Pemprov Jatim. “Kita sudah ikhlas jika disuruh pindah,” ujar Putut.
Lebih lanjut, ia menyebut, bersama belasan kepala keluarga (KK) tetap berjuang. Mempertahankan rumah yang hendak digusur. “Kita tidak akan pindah sebelum dapat ganti rugi,” tambahnya.
Ketua PMII Kediri Saiful Amin menyatakan, mendukung warga perumahan. Pasalnya, pemprov yang menyuruh seluruh warga meninggalkan rumah yang puluhan tahun ditempati tak manusiawi. “Tolong pemkot ikut membantu warga Persada Sayang yang kesusahan,” ujarnya saat berorasi.
Jika sampai warga diusir, Amin menyatakan, telah menyiapkan massa lebih banyak. “Jika petugas jumlahnya 300 maka massa yang akan turun 5 Juni nanti akan lebih banyak,” tambahnya.
Seperti diketahui, penggusuran akan dilakukan pada 14 KK Perumahan Persada Sayang. Mereka menghuni 21 bangunan di tanah seluas 5.566 meter persegi. Warga ini sudah lama tinggal di sana sejak 1984. Kala itu, yang menempati tanah adalah pegawai PU Bina Marga. Namun seiring berjalannya waktu, tanah yang dulunya aset milik PU Bina Marga akhirnya berpindah tangan menjadi aset Dinkes Jatim.(red.vv)
0 Komentar