Magelang, tjahayatimoer.net - Hari ini prosesi detik-detik Waisak diawali dengan arak-arakan dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur . Arak-arakan ini diikuti ribuan umat Buddha.
Arak-arakan ini berangkat dari Candi Mendut pada Minggu (4/6/2023) pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Rombongan arak-arakan diawali dengan kelompok drumband. Dalam kirab ini juga membawa api dharma dan air suci. Kemudian, membawa hasil bumi dan buah-buahan.
Nantinya buah-buahan maupun hasil bumi serta api dharma dan air suci dibawa menuju altar utama Candi Borobudur. Untuk detik-detik Waisak jatuh pada pukul 10.41.19 WIB.
Adapun kebanyakan umat Buddha yang mengikuti arak-arakan dengan memakai baju putih. Sedangkan sepanjang jalan yang dilewati arak-arakan ini warga menonton di kanan maupun kiri jalan.
Direktur Bimas Buddha Kemenag Supriyadi mengatakan, perjalanan yang dilakukan ini bukan sekadar arak-arakan biasa melainkan melakukan perenungan.
"Hari ini melakukan perjalanan ritual, jadi perjalanan untuk merenungkan. Jalan tidak teratur, tetapi dengan penuh kesadaran melatih diri sehingga menuju Buddha dhamma," katanya kepada wartawan di Mendut, Minggu (4/6/2023). Menurutnya, membawa sarana puja yang lengkap. Dimana ada rupang Buddha, buah-buahan, hasil bumi dan lainnya. Nantinya akan dibawa menuju altar utama di Candi Borobudur.
"Air dharma dan api dharma, otomatis dibawa merupakan bagian utama," kata Supriyadi. Salah satu warga Mertoyudan, Ika Handayani mengaku, sengaja datang untuk melihat jalannya kirab tersebut.
"Sangat senang, meriah, setahun sekali. Sengaja melihat, jauh-jauh sudah tahu (jadwal) kirab. Sudah kemarin persiapan mau nonton," tuturnya.(red.vv)
0 Komentar