TULUNGAGUNG, tjahayatimoer.net -, Tradisi Pladu Ikan atau mencari ikan di bantaran sungai Brantas ini terjadi saat penggelontoran air atau flashing yang dilakukan di Waduk Wlingi dan Lodoyo Blitar.
Seperti halnya yang terjadi pada Senin (6/3/23) ada belasan warga terjebak akibat kurang hati-hatinya saat mencari ikan yang mabuk akibat dari prosesi flushing.
Kapolres Tulungagung AKBP Eko Hartanto SIK, MH melalui Waka Polres Tulungagung KOMPOL Dodik Tri Hendro Siswoyo, SH SIK MIK, yang memimpin evakuasi membenarkan bahwa akibat adanya proses flushing sungai Brantas ada sekitar 19 warga yang terjebak di tengah sungai Brantas karena pada saat mencari ikan debit air sungai Brantas naik.
Adapun 19 warga yang terjebak di Das Brantas antara lain 12 orang di Das Brantas wilayah Desa Sambirobyong Kecamatan Sumbergempol dan 7 orang di Das Brantas Desa Bulusari Kecamtan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung
Atas kejadian tersebut anggota Polres Tulungagung yang dipimpin oleh Waka Polres Kompol Dodik Tri Hendro Siswoyo SH SIK, MIK bergerak cepat bersama TNI, BPBD dan Basarta serta warga masyarakat sekitar das brantas untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak di tengan aliran sungai Brantas.
Evakuasi warga terjebak di aliran sungai Brantas mulai pukul 18.30 WIB sampai pukul 22.00 WIB
"Alhamdulillah, berkat kesigapan dan kerjasama antara Polres Tulungagung, BPBD dan Basarta serta warga masyarakat sekitar Das Brantas ke 19 warga berhasil dievakuasi dengan selamat,”ujar Kompol Dodik.
Selain mengevakuasi warga, pihaknya juga terus memantau dan menghimbau kepada warga masyarakat sekitar Das Brantas agar berhati-hati saat mencari ikan.
"Terutama pada saat proses flushing atau pladu, jangan sampai ada korban dari warga masyarakat," pungkas Kompol Dodik.(red.gc)
0 Komentar