Depok, tjahayatimoer.net - Keluarga Minan Tu'u, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Depok yang viral karena memiliki uang sekitar Rp100 juta ternyata tidak tahu bila pria itu banyak uang. Adik Minan, Minah pun tidak menyangka jika uang yang ditinggalkan Minan sangat banyak.
Selama ini dia hanya melihat Minan mengumpulkan uang receh dan ribuan. "Saya lihat dirapihin uangnya, dimasukin ke bantal, sampai dua apa tiga bantal kali, tapi tidak menyangka sampai Rp100 juta lebih. Yang hitung setelah abang saya meninggal juga warga soalnya," ujar Minah, Rabu, 15 Februari 2023.
Menurut Minah, uang itu diperoleh almarhum dari pemberian orang dan pengendara yang mengisi BBM di SPBU Jalan Pramuka, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok.
Setiap hari, Minan keluar rumah mulai pukul 06.00 untuk ke SPBU di Jalan Pramuka. Abangnya itu tidak pernah jalan jauh dari rumah Minah. Sejak orang tuanya meninggal, Minan tinggal bersama Minah dan suaminya di Gang H. Konim RT 005/001, Kelurahan Grogol, Limo Depok.
"Saban pagi dia keluar rumah, ke pom bensin, di sana ada yang suka kasih uang. Saya sama suami lihat sendiri, yang bawa motor sama mobil suka kasih ke dia," kata Minah.
Perempuan 60 tahun itu menjelaskan, kakaknya tidak pernah meminta uang kepada orang. Dia hanya menerima pemberian orang yang kasihan melihat dia.
"Biasanya kalau siang dan tidak ada yang kasih makan, pas perutnya lapar dia pulang ke rumah, makan yang saya siapkan pagi sama sore, sehari tiga kali," ujar Minah.
Selesai makan, pria 70 tahun itu kembali kembali keluar dan baru pulang malam harinya. Dia tidur di tempat yang sudah disediakan di depan rumah abang Minan yang bernama Ri'an. "Tasnya juga ditaruh di sana" kata Minah.
Minah pernah menasihati Minan agar menyimpan uangnya baik-baik. Bila dia tutup usia, uang tersebut bisa digunakan untuk keperluan mengurusi pemakaman dan tahlilan.
Meski kakaknya mengalami gangguan jiwa, Minah yakin Minan tidak mau membebankan adiknya ketika meninggal sehingga meninggalkan uang yang banyak.
"Abang gua susah, tapi dia tidak mau jadi beban mpoknya, adiknya. Lebih baik pas gua mati mending ninggalin duit dulu dah, biar matinya tenang, sudah ada duitnya buat ngurusin gua, begitu kali kira-kira pikiran dia," ungkap Minah.
Minah menuturkan bahwa keluarganya adalah orang tidak punya. Uang yang ditinggalkan Minan akan digunakan untuk mengurus jenazahnya hingga tahlilan.
"Kalau orang patungan bisa, saya duit dari mana. Tapi, saya bersyukur sudah ngurusin dia, bisa ninggalin uang untuk niga hari, nuju hari, 40 hari, sedekahin anak yatim, janda, fakir miskin, kalau ada sisa saya mau bagusin kuburannya, kalau ada sisa lagi saya sedekahkan ke masjid. Itu duit dia. Bagus saya tidak ngeluarin biaya, timbang ngeluarin tenaga doang," ujarnya.
Seorang warga setempat Syarif Romadon. 28 tahun mengatakan selama hidupnya Minan pendiam dan tidak temperamen. Bahkan saat diledek anak kecil pun dia tidak mengejar dan membalas.
"Hanya jalan saja, tapi mulutnya kayak ngedumel," tutur Syarif.
Lansia ODGJ itu juga tidak pernah meminta-minta uang kepada warga, tetapi ketika ada yang memberi dia terima. "Kayak di warkop, dia tidak pernah minta, tapi suka dikasih kopi sama rokok," ucap Syarif. (red.Df)
0 Komentar