Transmart Tutup Permanen 7 Gerai, Bos Aprindo: Bukan Bangkrut, tapi Sedang Beranomali

 

Jakarta, tjahayatimoer.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey menepis kabar salah satu angotanya, Transmart, bangkrut.

Sebaliknya, kata dia, Transmart sebagai retail modern sedang bertransformasi mengubah strategi bisnis agar bisa beradaptasi pada situasi saat ini.

Pernyataan tersebut merespons keputusan Transmart menutup sejumlah gerainya secara permanen. "Transmart itu sebenarnya bukan kolaps, atau sebagian bilang bangkrut. Transmart itu dia sedang beranomali untuk menyesuaikan dengan situasi kondisi zamannya," tutur Roy saat ditemui di kawasan Puri Permai, Jakarta Barat pada Rabu, 8 Februari 2023.

Ia menjelaskan, transformasi pada sektor retail tak bisa dilakukan secara terburu-buru. Sebab, perlu waktu untuk menata ulang barang maupun stok sehingga sesuai dengan yang diminati oleh konsumen.

Apalagi, kata Roy, Transmart memiliki bisnis model yang berbeda dengan retail pada umumnya. Sehingga pengaturan ketersediaan barang tidak berjalan dengan cepat. Sementara perilaku konsumen ritel mangalami perubahan yang cepat.

Di sisi lain, Roy juga yakin kondisi Transmart akan berangsur-angsuran membaik. Hal itu, menurut Roy, terlihat dari cara Chairul Tanjung, taipan pemilik Transmart turun langsung ke beberapa tempat Transmart dan menganalisis perubahan-perubahan yang perlu dilakukan. 

"Dia langsung dengan intuisi bisnisnya berpikir, mau dong ini dibedain tata letaknya, dibedain pencahayaannya, bedain lokasinya. Istilahnya, dia turun gunung," ucap Roy.

Transmart yang merupakan retail modern beroperasi di bawah naungan PT Retail Indonesia milik pengusaha Chairul Tanjung atau yang kerap disebut CT. Pada Selasa 7 Februari 2023, CT bersama timnya mengunjungi beberapa lokasi Transmart. Sejumlah pusat perbelanjaan ini terlihat sepi hingga tutup satu per satu. 

Lebih jauh, Roy berpendapat sepinya sejumlah gerai Transmart selama ini bukan karena salah strategi, melainkan akibat tak cepat menyesuaikan diri. Ia menjelaskan strategi bisnis Transmart terus berjalan tetapi belum sesuai dengan perilaku usai pandemi. 

Oleh sebab itu ia menyarankan agar Transmart menata ulang atau merelokasi sebagian gerainya. Relokasi adalah hal penting karena menyesuaikan dengan wilayah dan populasi sekitar.  "Transmart itu bukan bangkrut tapi mereka sedang menata atau merelokasi," kata dia. 

Berkurangnya pengunjung ke gerai Transmart, menurut Roy, juga bukan lantas menandakan retail mencatat kerugian besar. Kalaupun jumlah pengunjung turun sekitar 20 persen, bukan berarti rugi karena stok barangnya masih ada di gerai itu. (Red.Sl)

Posting Komentar

0 Komentar