Blitar, tjahayatimoer.net-, Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu merupakan kejadian yang sangat memilukan bagi banyak pihak. Apalagi pada peristiwa tersebut telah memakan setidaknya 135 korban jiwa.
Rasa pilu yang sangat mendalam atas tragedi tersebut juga dirasakan oleh Sdr. Nur Hadi (75 tahun) yang akrab di sapa Mbah Nur yang tinggal di Dusun Kemloko Kelurahan Sidodadi Kecamatan Garum Kabupaten Blitar. Mbah Nur merupakan orang tua dari salah satu korban tragedi Kanjuruhan a.n Ach. Khoirul Huda (28 tahun). Dalam keterangannya, almarhum Sdr. Ach. Khoirul Huda merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara, dimana beberapa bulan sebelum kejadian, almarhum Sdr. Ach. Khoirul Huda telah bercerai dengan istrinya dan meninggalkan 1 orang anak yang masih berusia 2 tahun. Walaupun saat ini sang cucu tinggal bersama mantan istri almarhum, Mbah Nur masih sangat memikirkan pendidikan masa depan sang cucu.
Mbah Nur yang saat itu didampingi oleh Sdri. Dwi Puji Astutik (kakak ipar almarhum) mengungkapkan rasa terimakasih yang sangat mendalam atas perhatian semua pihak atas bantuan moril maupun materiil yang diberikan kepada almarhum Ach. Khoirul Huda hingga saat ini. "Kulo matur nuwun sanget pak, pun kathah pihak ingkang bantu. Nopo maleh pak Polisi pun bantu ikhlas keluarga kulo mulai awal kejadian sampai sakmriki" tuturnya dengan menggunakan bahasa jawa "Saya sangat berterimakasih banyak atas bantuan semua pihak. Apalagi pak Polisi mulai awal kejadian hingga saat ini".
Mbah Nur dan Sdri. Dwi Puji Astutik juga telah mengikhlasnya meninggalnya almarhum Ach. Khoirul Huda & menganggap kejadian tersebut sebagai musibah bagi keluarganya.
Menyikapi perkembangan situasi pasca tragedi kanjuruhan, pihak keluarga mempercayakan penanganan kasus kepada pihak terkait & menerima apapun hasil putusan nya. (red.tim)
0 Komentar